expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

30/01/2021

JEJAK FITNAH TRAGEDI 11 SEPTEMBER (911)



Hidayatullah.com | SEMBILAN BELAS tahun sudah “bencana” itu terjadi. Namun dampak dari fitnah besar yang digaungkan oleh Paman Sam itu masih terasa hingga saat ini bahkan mungkin sampai kelak akhir zaman.

Serangan 11 September 2001 yang meluluh-lantakkan Twin Towers WTC adalah gerbang pembuka bagi dimulainya kekisruhan dunia Islam. Pasca serangan pesawat yang oleh publik dunia kini dipercayai sebagai ulah Paman Sam sendiri, negeri-negeri Islam satu per satu diluluh-lantakkan

Banyak teori konspirasi bertebaran di jagad informasi mengenai “Dark September” itu. Namun yang jelas semua itu tidak lepas dari sebuah agenda besar. Dan siapakah pihak yang memiliki agenda tersebut? Tidak lain adalah Zionis Israel.

Hal ini bukan isapan jempol belaka, sebab menurut Ehud Sprinzak, peristiwa itu memang tidak bisa lepas dari kepentingan Zionis. Pakar terorisme yang juga mengajar di Universitas Hebrew Jerussalem, Israel, itu mengatakan, “Menurut perspektif Yahudi, serangan 11 September merupakan peristiwa yang sangat penting dan sangat menguntungkan bagi Israel.”

Dan tragedi 11 September (911) ini uniknya sudah banyak digambarkan di film-film Hollywood bertahun-tahun sebelum peristiwa itu terjadi. Bahkan 6 bulan sebelum tragedi ini terjadi, sebuah tayangan film mengenai rencana sekelompok orang yang ingin menabrakkan pesawat komersil ke menara kembar WTC telah ditayangkan di TV Amerika.

Film tersebut berjudul “The Lone Gunmen“, diperlihatkan pada film itu, pesawat komersil yang sedang “dibajak” dengan cara “mengunci” sistem kemudi pilot pesawat itu ke arah gedung WTC. Bedanya, di film tersebut peristiwa itu dilakukan pada malam hari dan akhirnya pesawat dapat dikendalikan lagi namun nyaris menabrak gedung kembar tersebut.

Film itu ditayangkan oleh FOX TV pada tanggal 4 Maret 2001 atau sekitar 6 bulan sebelum tragedi 9/11 terjadi. Dan masih banyak lagi bukti kepalsuan dan kejanggalan dari kejadian tersebut yang bisa dianalisis dari berbagai sisi, termasuk dari sisi kronologis kejadian.

Menurut editor senior Veteran Today Dr. James Fetzer, urutan kejadian tidak sebanding dengan informasi yang dirilis oleh pemerintah AS. “Tanpa diragukan lagi siapa pun yang mengambil serius melihat situasi secara fisika, rekayasa, aerodinamika, akan menyadari bahwa segala sesuatu hampir pasti di mana pemerintah AS sendiri memberitahu kami tentang insiden 9/11 adalah palsu,” katanya kepada media dalam sebuah wawancara.

Fetzer mengatakan bahwa kecelakaan pesawat akan “menyebabkan beberapa bangunan asimetris dan menyebabkan kemiringan bukan kehancuran total dan merubah dari dua bangunan menjadi jutaan meter kubik debu yang sangat halus.”  Dia melanjutkan dengan menambahkan bahwa “api tidak membakar cukup lama atau cukup panas untuk menyebabkan baja ini untuk hancur, apalagi meleleh.”

Menurut editor senior itu, insiden 9/11 termotivasi oleh tiga keprihatinan: “Minyak, Israel, dan ideologi.” Fetzer mengatakan bahwa serangan itu digunakan sebagai alasan untuk mengambil kontrol atas minyak Irak, dan untuk melindungi Israel, pada saat Saddam Hossein berusaha”memaksakan” ancaman terhadap rencana politis Israel mendominasi Timur Tengah.

Dia menambahkan bahwa pejabat departemen pertahanan seperti Donald Rumsfeld, Paul Wolfowitz, Richard Pearle, dan Jenderal Richard Myers di antara tokoh-tokoh yang memainkan peran yang berpengaruh dalam langkah tersebut sepanjang ideologi Amerika menyetujui perang terhadap negara-negara Timur Tengah.  Artinya jika ditelisik lebih jauh, tragedi 911 itu tidak lebih dari upaya Amerika Serikat untuk menguasai minyak dan membantu memperkuat eksistensi Zionis Israel di wilayah Timur Tengah belaka.

Sebab menurut Prof. Karl Ernst Haushofer, seorang Pakar Geopolitik berdarah Yahudi Jerman, ”Barangsiapa menguasai Timur Tengah, maka ia menguasai dunia. Dan barangsiapa yang menguasai Palestina, maka Ia telah menguasai jantung dunia.”  Dari situlah dibutuhkan sebuah skema untuk mengubah secara total wajah Timur Tengah yang saat itu mulai tidak ramah kepada Zionis Israel.

Dan gerbang pembuka  ke arah tersebut salah satunya adalah dengan adanya tragedi 911.  Dengan dalih melawan Terorisme, George Bush Jr saat itu mengeluarkan slogan With US Or With Terorist.

Siapapun yang tidak manut kepada slogan AS maka otomatis dicap sebagai negara pendukung terorisme. Dan narasi global melawan terorisme itu dimulai dari peristiwa pendudukan Afghanistan yang dituduh menyembunyikan Usamah Bin Laden.

Kemudian dilanjutkan dengan agresi ke Irak yang dituduh mengembangkan senjata pemusnah massal, yang ternyata dalih adanya senjata itu hanyalah bualan belaka.  Michael Meacher, Menteri Luar Negeri Inggris era PM Tony Blair yang mengundurkan diri karena merasa kecewa kepada negaranya yang gegabah dan dinilai terlalu membebek kepada AS dalam menyerang Irak.

”Saya curiga peristiwa 911 disengaja untuk terjadi, bahkan bisa jadi memang direncanakan. Motivasi utama Bush melakukan itu adalah untuk mencari pembenaran bagi langkahnya untuk menguasai wilayah Kaspia dan Timur Tengah yang kaya minyak. AS dan Inggris telah memperkirakan bahwa Dunia Muslim akan menguasai 60 % cadangan minyak di tahun 2010. AS yang pada tahun 1990 masih bisa menutupi 57% kebutuhan energinya secara domestik diperkirakan hanya akan mampu menutup 39% pada tahun 2010. Sedangkan Pemerintah Inggris telah mengatakan sekitar 70% kebutuhan listriknya berasal dari gas di tahun 2020 dan 90% dari itu harus ditutup lewat kran impor. Irak memiliki cadangan minyak berlimpah dan gas sebanyak 110 miliar c.f. Selain Irak, wilayah Kaspia juga telah lama dibidik. Komisi Kepentingan Nasional AS pada Juli 2000 menandaskan hal ini. Sebab itulah Afghanistan juga menjadi sasaran. Untuk bisa menguasai ladang-ladang itu tentu diperlukan pintu masuk. Runtuhnya WTC pada 11 September 2001 adalah gerbang emasnya,” kata Michael Meacher.

Itulah sedikit gambaran dari rentetan grand desain berupa fitnah besar hasil lobi tingkat tinggi para elite Zionis di jantung Gedung Putih yang akhirnya sukses merubah wajah Timur Tengah secara total. Gerakan makar-makar seperti ini memang nyata, hingga digambarkan mampu melenyapkan gunung.

وَقَدْ مَكَرُوا۟ مَكْرَهُمْ وَعِندَ ٱللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِن كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ ٱلْجِبَالُ

“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.”(QS. Ibrahim : 46).

Namun Allah jua yang kelak akan membalas makar mereka sebab Dia lah pembalas makar terbaik.

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”(QS. Ali Imron : 54). Wallahu A’lam Bis Showab.*

Peminat masalah sejarah asal Pasuruan

Sumber : www.hidayatullah.com