expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Percikan



REALITA
[BJ HABIBIE]


"Ternyata kembali ke nol. tidak ada yang dapat dibanggakan. dulu bangga dengan jabatan apa itu Nakhoda apa itu KKM apa itu Direktur apa itu Bos perusahaan besar.

Ungkapan Hati BJ Habibie soal akhirat yang bikin merinding 8 Jan 2019 - Pidato BJ Habibie. Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya.

"Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu Agama itu lebih bermanfaat untuk umat .Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama.

SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT. KALAULAH SEMPAT ?
Renungan utk kita semua !!! by BJ Habibie ketika berpidato di Kairo, beliau berpesan Sepi penghuni... Istri sudah meninggal...

Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal... bersama menemani beserta seorang pembantu...
Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... Tiga anak, semuanya sukses. berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri...

Saat tua seperti ini dia "merasa hampa", ada "pilu mendesak" disudut hatinya..
Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... Dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol » semuanya kaya raya... Namun.... Tidur tak nyaman...

Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya....
Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & energik yang penuh kenangan Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur... Dari sudut mata ada air yang menetes.. rindu dikunjungi anak-anak nya

Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya. atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti
Tapi semua anak nya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain... Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan.... Sudah terlanjur melemah... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak... sepanjang waktu .... Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti... yang pasti hanyalah KEMATIAN.

Siapa yang akan memandikan ?
Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya... Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC... Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang... Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .? Kira-kira jika malaikat "datang menjemput", akan seperti apakah kematian nya nanti. Dimana akan dikuburkan ??

Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama?? Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja...
Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan? Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti? Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula... Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ?? Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ??

"Kalau lah sempat" membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan...
"Kalau lah sempat" menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya... "Kalau lah sempat" dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang...... "Kalau lah sempat" memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan..... Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi "Amal Penolong" nya ...

Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ? Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri.
Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan! Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan & diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'meneteskan air mata' mendoakan orang tuanya. Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama... "KALAULAH SEMPAT" Mengapa kalau sempat ? Kenapa kita tidak lebih serius?

Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie...
Menyiapkan 'bekal' untuk menghadap-Nya dan 'Mempertanggung Jawabkan kepadaNya? Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang bisa melalaikan..... Kita boleh saja giat berusaha di dunia.tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang & kekal di akhir hidup kita. Teruslah menjadi "si penabur kebajikan" selama hayat masih dikandung badan meski hanya sepotong pesan. Semoga Bermanfaat...🙏 Prof.DR.Ing.BJ.Habibie |Emas  | covid.19 |Banjir-Darah.~
=======

20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)

Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Sebagai seorang muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuat, berikut Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:

Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah

20 Sifat Wajib Bagi Allah

1. Wujud (Ada) – ﻭﺟﻮﺩ

Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.

Dalil Naqli
جلقالسموات والارض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى
“Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari.”(QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) – ﻗﺪﻡ

Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta alam (yang Ia ciptakan).

Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib dan pasti bersifat Qidam.

Dalil Naqli
 هوالاول والاخروالظاهروالباطن
“Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin.” (QS. Al-Hadid:3)

3. Baqa’(Kekal) – ﺑﻘﺎﺀ

Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga’ (Kekal).

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa’ (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).

Dalil Naqli
 كلشئ هالك إلاوجهه
“Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya.” (QS. Qoshos:88)

4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya) – ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia ini yang menyerupainya.

Dalil Aqli

Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru adalah sebuah hal yang mustahil.


Dalil Naqli
 ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير
“Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha mendengar lagi maha melihat.” (QS. Asy-Syuro:11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) – ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ

Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun.
 

Dalil Aqli

Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.
Apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa berantau).
 

Dalil Naqli

إن اﷲ لغنى عن العا لمين
“Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Al Ankabut:6)
Artikel Lainnya: Perbedaan Nabi dan Rasul

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) – ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ

Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.
 

Dalil Naqli

 لوكان فيهماالهةإلااﷲ لفسد تا
“Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan rusak.”(QS. Al Anbiya:22)

7. Qudrat (Berkuasa) – ﻗﺪﺭﺓ

Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.

Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.

Dalil Naqli
إن اﷲعلى كل شيى قد ير
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah:20)

8. Iradah (berkehendak) – ﺇﺭﺍﺩﺓ

Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.

Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.

Dalil Naqli
 ان ربك فعال لمايريد
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.” (QS. Hud:107)

9. Ilmu (Mengetahui) – ﻋﻠﻢ

Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun.
 

Dalil Aqli

Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.
 

Dalil Naqli

وهوبكل شيى عليم
“Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)

10. Hayat (Hidup) – ﺣﻴﺎﺓ

Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.

Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan makanan, minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.

 

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu barang sedikitpun.

Dalil Naqli

وتو كل على الحى الذ ى لايمو ت
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati.” (QS. Al-Furqon:58)

11. Sama’ (Mendengar) – ﺳﻤﻊ

Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.

Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.

”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

12. Basar ( Melihat ) – ﺑﺼﺮ

Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal: dinding).

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.

”Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara / Berfirman) – ﻛﻼ 

Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah sangat sempurna.

Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

“Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.” (QS. AnNisa’:164)

14. Kaunuhu Qadirun – ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.“ (QS. Al Baqarah:20).

15. Kaunuhu Muridun – ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.”  (QS. Hud:107)

16. Kaunuhu ‘Alimun – ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.

“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.“ (QS. An Nisa’:176)

17. Kaunuhu Hayyun – ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Sami’un – ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.“ (QS. Al Baqoroh:256)

19. Kaunuhu Basirun – ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.“ (QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun – ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.

Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah

Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT:

1. ‘Adam – ﻋﺪﻡ

artinya tiada (bisa mati)

2. Huduth – ﺣﺪﻭﺙ

artinya baharu (bisa di perbaharui)

3. Fana’ – ﻓﻨﺎﺀ

artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)

4. Mumathalatuhu Lilhawadith – ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ

artinya menyerupai akan makhlukNya.

5. Qiyamuhu Bighayrih – ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ

artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)

6. Ta’addud – ﺗﻌﺪﺩ

artinya berbilang – bilang / banyak (lebih dari satu).

7. ‘Ajz – ﻋﺟﺰ

artinya lemah (tidak kuat).

8. Karahah – ﻛﺮﺍﻫﻪ

artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).

9. Jahlun – ﺟﻬﻞ

artinya jahil (bodoh).

10. Maut – ﺍﻟﻤﻮﺕ

artinya mati (bisa mati).

11. Syamam – ﺍﻟﺻمم

artinya tuli.

12. ‘Umyu – ﺍﻟﻌﻤﻲ

artinya buta.

13. Bukmu – ﺍﻟﺑﻜﻢ

artinya bisu.

14. Kaunuhu ‘Ajizan – ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ

artinya Keadaannya yang Lemah.

15. Kaunuhu Karihan – ﻛﻮﻧﻪ مكرها

artinya Keadaannya yang Terpaksa.

16. Kaunuhu Jahilan – ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ

artinya Keadaannya yang Bodoh.

17. Kaunuhu Mayyitan – ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ

artinya Keadaannya yang Mati.

18. Kaunuhu Asam – ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ

artinya Keadaanya yang Tuli.

19. Kaunuhu A’ma – ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ

artinya Keadaannya yang Buta.

20. Kaunuhu Abkam – ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ

artinya Keadaannya yang Bisu.

Sekian Artikel tentang 20 Sifat Wajib bagi Allah beserta sifat Mustahil nya, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)
MARKIJAR: MARi KIta belaJAR


Empat Kunci Ketenangan Hidup

Ulama besar Al Imam Al Hasan Al Bashri mengatakan,” Aku bisa tenang menjalani hidup ini karena empat hal.”  Pertama, aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang. Kedua, aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya. Ketiga, aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjerumuskan diriku dalam lumpur dosa. Keempat, aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya. (Al Imam Al Hasan Al Bashri).

Hargai Orang Sesuai Kedudukannya

Hati-hati, menyentuh hak prinsip seseorang atau menghinakan keadaan seseorang. Barang siapa yang memberitakan kepadamu bahwa ada orang yang menganggap murah dirinya sendiri, ia pasti berdusta. Dan ketika engkau menganggap murah harga diri orang lain karena mereka dianggap tidak tahu, berarti engkau sedang menuai kemarahan dan permusuhan mereka. Mereka kelak akan berupaya memberi bahaya kepadamu dan membalas atas sikapmu. Karenanya, termasuk bijak adalah menghormati orang-orang yang memang layak dihormati dan mendudukkan orang sesuai kedudukan yang layak untuknya. Sedang meremehkan orang lain, dan menghinakan mereka, itu adalah bukti kurangnya pikiran dan lenyapnya kebijaksanaan.

Engkau tidak akan mendapatkan orang yang menghormati dan menghargai dirimu dengan benar, kecuali dari orang yang engkau hormati dan engkau muliakan. Sebaliknya, jangan terlalu tinggi dalam menghormati seseorang melebihi kedudukannya. Karena itu justru akan menjadikannya merendahkan kedudukanmu. Jika sebagian orang bersikap menjilat dan licik seperti ular, lalu melihatmu meninggikannya berlebihan, maka ia akan mulai mencari kekuranganmu dan mengecilkanmu. Maka, janganlah ada bahaya dan ada yang mengeluarkan bahaya. Letakkanlah timbangan yang adil dalam kebenaran. Muliakanlah orang yang memang berhak dimuliakan. Berjabatlah dengan baik dan menghindarlah dari orang-orang jahil. (DR.Aidh bin Abdullah al Qarni)

Informasi Tentang Dirimu Itu Hartamu. Peliharalah!

Nilaimu di mata orang lain adalah ketika berita tentang dirimu dan perilakumu baik. Maka, berhati-hatilah jangan sampai engkau menodai dan mengotorinya. Berita tentang dirimu bila sudah rusak, sulit diperbaiki meski dengan harta sekalipun atau dengan kedudukan. Sebab benteng terbaik dalam hidup ini adalah perihidupmu yang semerbak dan akhlakmu yang mulia. Jangan anggap remeh masalah ini sampai dalam bentuk engkau kata-kata dan gerak-gerik yang engkau lakukan. Semua perilaku yang menyimpang itu akan menumpuk hingga menjadi sebuah benda yang bisa dinilai keburukannya dan kejelekannya. Lalu itulah yang menggiring pelakunya sampai terperosok ke titik terendah. Bukankah Ibrahim alaihissalam juga meminta kepada Rabbnya dengan mengatakan, “Waj’al lii lisaana shidqin fil aakhirin…” (Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang kemudian) (QS.Asy Syu’araa:84).  Itu hanya karena membaguskan kenangan diri dalam diri orang lain dan peristiwa yang mengesankan. (DR.Aidh bin Abdullah al Qarni).

Tujuh Kunci Kebahagiaan

Menurut Sahabat Rasulullah saw Ali bin Abi Thalib ada tujuh kunci kebahagiaan yaitu, Pertama, Jangan pernah membenci siapapun walau ada yang menyalahi hakmu. Kedua, Jangan bersedih hati secara berlebihan, sekalipun musibah berat menimpamu. Ketiga. Hiduplah dalam kesederhanaan sekalipun serba ada. Keempat, Berbuatlah kebaikan walau banyak masalah. Kelima, Perbanyaklah memberi walau anda sedang susah. Keenam, Tersenyumlah walau hatimu sedang menangis. Ketujuh, Jangan memutus do’a untuk saudara seiman. (Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anh).

Empat Tanda Orang Yang Mengenal Allah

Tanda-tanda orang yang mengenal Allah ada empat macam.Pertama, hatinya selalu berada di antara rasa takut dan harap.Kedua, lidahnya selalu memuja dan memuji Allah.Ketiga,kedua matanya selalu tertunduk malu dan basah karena tangisan.Dan keempat, keinginannya senantiasa antara meninggalkan (kemewahan dunia) dan mencari ridha Allah.(Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu).

Tiga Cara Mencapai Zuhud

Aku mencapai derajat zuhud dengan melakukan perenungan kepada tiga hal.Pertama, aku melihat bahwa kuburan itu sunyi dan menakutkan, sementara aku tidak melihat bahwa tidak ada orang yang bisa menenteramkan hatiku di sana.Kedua,aku melihat bahwa perjalanan (menuju akhirat) itu sangat jauh, sedangkan aku tidak meiliki cukup bekal.Dan ketiga, aku melihat bahwa Rabb Yang Maha Perkasa akan menentukan satu keputusan atasku, sementara aku tidak punya satu alasan pun untuk menolak keputusan-Nya. (Ibrahim bin Adham rahimahullah).

Tiga Bagian Tubuh Manusia

Wahai anakku !Sesungguhnya manusia itu terdiri dari tiga bagian :Sepertiga untuk Allah;sepertiga untuk dirinya;dan sepertiga untuk ulat  dan cacing.Bagian pertama, yang akan kembali kepada Allah adalah ruhnya.Bagian kedua yang menjadi miliknya sendiri adalah amalnya.Dan bagian ketiga, yang akan menjadi santapan ulat dan cacing adalah jasadnya.(Lukman Al Hakim).

Empat Pengakuan Dan Buktinya

Siapa yang mengakui empat hal tetapi tidak disertai dengan bukti, maka ia telah berdusta.Pertama, mengaku cinta kepada Allah, tetapi tidak pernah berhenti melanggar larangan-Nya, maka ia telah berdusta.Kedua, mengaku cinta kepada Nabi, tetapi benci kepada fakir miskin, maka ia telah berdusta.Ketiga, mengaku cinta atau rindu surga, tetapi enggan bersedekah, maka ia telah bedusta.Dan keempat, mengaku takut kepada neraka, namun tidak berhenti berbuat dosa, maka ia telah berdusta. (Hatim Al Asham rahimahullah).

Empat Penopang Agama dan Dunia

Agama dan dunia akan tetap berdiri ntegak selama terpeliharanya empat hal.Pertama, selama orang-orang kaya tidak kikir dengan harta benda yang mereka miliki.Kedua, selama ulama masih mengamalkan ilmunya.Ketiga, selama orang-orang bodoh tidak bersikap sombong dengan sesuatu yang mereka tidak tahu.Dan keempat, selama orang-orang fakir tidak menukar akhiratnya dengan harta benda dunia. (Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anh).

Lima Keburukan Yang Saling Berkaitan

Ada lima perkara buruk yang saling berkaitan :Pertama, barang siapa selalu kenyang perutnya, maka bertambah banyak dagingnya.Kedua, barang siapa bertambah banyak dagingnya, maka bertambah besar syahwatnya.Ketiga, barang siapa besar syahwatnya, maka banyak dosanya.Keempat, barang siapa banyak dosanya, maka keras hatinya.Dan kelima, barang siapa keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam lautan kenistaan dan kemewahan dunia. (Yahya bin Mu;adz Ar Razi).

Lima Tanda Ketaqwaan

Ada lima tanda orang yang bertakwa,Pertama, enggan bergaul kecuali dengan orang yang dapat memperbaiki agamanya dan mengendalikan syahwat lisannya.Kedua, jika memperoleh dunia yang besar, dianggapnya sebagai beban dan ujian.Ketiga, jika ilmu agamanya bertambah meski sedikit, ia merasa sangat beruntung.Keempat, tidak mengisi perutnya secara penuh dengan makanan halal karena khawatir bercampur barang yang haram.Kelima, memandang semua orang sudah baik, sedang ia merasa dirinya masih kotor dan penuh dosa. (Khalifah Utsman bin Affan ra).

Empat Macam Pemimpin

Pemimpin itu ada empat macam.Pertama, pemimpin yang kuat dan yang mampu menahan dirinya dan aparatnya (dari kemewahan dunia),maka dialah  seorang muajhid yang berjuang di jalan Allah. Tangan Allah terbentang atasnya dengan rahmat dan kasih sayang.Kedua, pemimpin yang lemah, yaitu yang mampu menahan dirinya tetapi membiarkan aparatnya hidup dalam kemewahan dunia,maka ia berada di tepi jurang kehancuran kecuali jika Allah menyelamatkannya dengan rahmat-Nya.Ketiga, pemimpin yang mampu menahan aparatnya tetapi membiarkan dirinya berada dalam kemewahan,maka dialah yang disebut Al Huthamah, seperti yang disabdakan Rasulullah saw,”Seburuk-buruk pemimpin adalah Al Huthamah, yaitu pemimpin yang binasa dengan sendirnya.Dan keempat, pemimpin yang membiarkan dirinya  dan aparatnya hidup bergelimang harta,maka mereka semua binasa bersama-sama. (Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anh).

Manfaat Gerakan Shalat

Shalat dapat mencegah kepikunan, karena gerakannya meningkatkan brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Yakni sejenis protein yang berfungsi menguatkan neuron. Otak yang mengandung banyak BDNF mampu menampung lebih banyak informasi. Bila shalat dilakukan dengan terburu-buru maka akan memperberat kerja jantung dan paru-paru. Karena itu, lakukanlah sahalat dengan tenang. Peregangan otot perut saat sujud dan rukuk memperlancar sistem pencernaan karena organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.(Sumber : Majalah Ummi No.2/XXI/April 2010/1431).

Penyakit dan Dosa

Penyakit dapat menggugurkan dosa bila kita bersabar. Jadikanlah penyakit yang kita derita sebagai tiket ke surga dengan bersabar, berikhtiar di jalan Allah Swt, dan tidak putus asa dari rahmat Allah Swt. Bukan berkeluh kesah, kecewa dan marah, tetapi menerima ketetapan-Nya dan terus beristigfar memohon ampun pada Allah Swt. Bukan meminta segera diakhiri penderitaan yang dialami dengan kematian, tetapi bermohonlah yang terbaik menurut Allah Swt untuk diri kita.

Mencari Harta

Kita tidak dilarang untuk menjadi kaya. Harta yang kita cari di dunia akan kita jadikan perantara untuk mencapai surga. Meraih dunia untuk mencapai surga itulah yang kita lakukan, bukan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, lalu kita tinggalkan dan akhirnya  hanya menjadi sumber keributan ahli waris. Genggam dunia, kuasai harta, dan waspada selalu jangan sampai harta menguasai kita. Keluarkan sebanyak-banyaknya harta kita di jalan Allah Swt. maka kita akan menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Look at your self

Lihatlah tubuh kita di cermin. Pernahkah berpikir tentang diri kita. Pernahkah berpikir mengapa bulu mata, alis, gigi dan tulang belulang tidak tumbuh terus menerus sebagaimana tumbuhnya rambut. Siapa yang memasukkan  hormon-hormon dan enzim-enzim yang bertanggung jawab atas pertumbuhan ke dalam.tubuh sesuai dengan dosis yang dibutuhkan? Dan siapa yang mengontrol kadar dan waktu sekresi dari hormon dan enzim tersebut? Mustahil untuk mengatakan bahwa terjadi secara kebetulan. Tidaklah mungkin sel-sel atau atom-atom pembentuk manusia yang tidak mempunyai kesadaran tersebut melakukan hal demikian dengan sendirinya. Ini adalah bukti bahwa semua terjadi dengan kekuasaan Allah Swt yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dan semua karena cinta. Sudahkah kita membalas cinta-Nya? Sudahkah kita menjadi hamba yang dicintai-Nya?

Stress dan Pelukan

Ternyata, stres bisa diminimalisir dengan berpelukan. Hasil penelitian University of North Carolina terhadap 38 responden menunjukkan bahwa dengan berpelukan, hormon oksitoksin yang menumbuhkan rasa semangat dan perasaan bahagia meningkat dan mengurangi kadar hormon Kortisol atau biasa disebut hormon stres. Artinya, dengan berpelukan ternyata mampu menurunkan gejala penyakit jantung, hati dan darah tinggi. Dr.Charmaine Griffiths, pembicara dari The British Heart Foundation mengatakan, dengan berpelukan berarti menyalurkan energi positif yang baik untuk kesehatan. Dari penelitian itu kaum perempuan yang lebih banyak tertolong karena perempuan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dari pada laki-laki. Berpelukan selama 20 mdetik sehari terbukti ampuh menghalau stres.  Antara suami istri, orang tua dan anak, kakak dan adik, atau sesama teman perempuan. Jadi, Ibu peluklah anak-anakmu, para suami peluklah istrimu, demikian pula sebaliknya…..(Sumber : Majalah Ummi edisi spesial Maret-Mei 2010/1431 H)

Marah dan Penyakit Jantung

Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung dan kekentalan yang bertambah dari keping-keping darah yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan (marah) meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi. Oleh karenanya marah memperbesar kemungkinan terjadinya serangan jantung.

Kesungguhan dan Kesabaran

Siapa yang bersungguh-sungguh dalam usahanya  menemukan kebenaran, senantiasa bersabar dan tidak berputus asa maka Allah Swt akan menunjukkan jalan kepadanya. Kebaikan akan diperolehnya bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.

Dengan Petunjuk Allah

Keterbatasan keadaan yang ada pada diri kita, berupa materi atau fisik tidak menjadi penghalang untuk melakukan amal-amal saleh. Bila kita menerima ketetapan tersebut dengan sabar maka Allah Swt akan senantiasa memberikan petunjuk dan rahmat-Nya. Dengan petunjuk dari Allah Swt maka jalan yang sempit menjadi luas, sulit menjadi mudah dan yang gelap menjadi terang benderang.

Kehidupan Rumah Tangga

Menjalani kehidupan berumah tangga seperti mengarungi samudera. Airnya tidak selalu tenang, akan ada gelombang kecil, bahkan besar yang menghantam bahtera. Untuk itu, kesabaran sangat dibutuhkan karena ujian bisa datang dari arah mana saja, termasuk dari pasangan hidup kita. Bila kita mendahulukan Allah Swt di atas segalanya maka Allah Swt akan selalu menjaga kita dan Allah Swt tidak akan menyia-nyiakan amal saleh hamba-hamba-Nya.

Anak adalah Anugerah Terindah

Anak adalah anugerah terindah. Kehilangannya membuat duka tak terperi. Namun anak kita bukan milik kita, anak hanyalah titipan dari Allah Swt Yang Maha Pencipta. Allah Swt dapat mengambilnya kapan saja Dia mau. Anak bisa menjadi ujian buat kita dan bila kita bersabar menerima ketentuan Allah Swt maka Allah Swt menyukai hamba-hamba-nya yang sabar.

Setan Gusar Melihat Kebenaran

Setan gusar bukan main ketika melihat manusia mulai menemukan cahaya kebenaran. Dengan serta-merta mereka melancarkan berbagai aksinya untuk memalingkan kita dari jalan yang lurus. Hanya orang-orang yang mengenal Allah Swt, memiliki keimanan yang kuat disertai kesabaran yang tebal yang akan selamat dari perangkap setan. Keimanan dan kesabaran menjadikan manusia yang lemah menjadi perkasa. Siksaan yang keji, segala caci-maki, dan tawaran harta duniawi tidak berarti apa-apa karena kenikmatan surga sudah menanti jiwa-jiwa suci ini.(Sumber : Dahsyatnya Kekuatan Sabar, Nabiel Fuad Al-Musawa,Ir.,M.Si)

Antara Bekerja Dan Rezeki

Antara bekerja dan rezeki, bukanlah dua hal yang selalu harus menjadi hukum sebab akibat, karena rezeki kadang perlu kita tafakuri. Rasulullah pernah bersabda bahwa “Sesungguhnya rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” (Salim A.Fillah)…

Imam Al Ghazali pernah mengucapkan bahwa bisa jadi engkau tidak tau dimana rezekimu, namun rezekimu tau dimana engkau. Jika rezeki itu ada dilangit maka Allah akan turunkan, jika rezeki itu berada didalam bumi maka Allah akan perintahkan untuk muncul supaya berjumpa dengan kita.


KEPALSUAN CINTA | PART 2
Gus, seberapa besar sih cinta sampean kepada keluarga?”, pertanyaan kawan itu membuyarkan keasikan saya menikmati bulan purnama. “Ya besar dong, pokoknya ga bisa diukur”, jawabku sekenanya. “Kalau kepada Allah cinta nggak?”, usiknya lagi. Sayapun menjawab singkat: “Pasti”. Belum puas diapun melanjutkan: “Besar mana dengan cinta pada keluarga

Spontan saya ingin jawab besar kepada Allah, tapi nafas saya seolah tercekat. Karena saya rasa itu dusta. Lalu timbul jawaban lain, ya seimbang lah, tapi itupun tertahan, karena bahkan seimbangpun sepertinya belum.
Akhirnya jawaban yang muncul adalah penjelasan-penjelasan saya yang nggak jelas. Kumpulan logika, justifikasi dan penafsiran dangkal dari dalil-dalil, semuanya hanyalah upaya kamuflase saya menutupi kekurangan diri. Sebuah kesimpulan pahit justru saya peroleh dari jawaban jujur saya atas pertanyaan tersebut, setelah kawan itu pulang. Sederet kriteria kitab suci yang saya pakai untuk melakukan fit and proper test atas rasa cinta saya pada Allah. Jawaban jujur itu ternyata saya belum mencintaiNya.

Kira-kira apa yang sampean rasakan saat nama seseorang yang sedang sampean gandrung dan cinta disebut, berdesir ya? Jika saat namanya disebut seperti darah mengalir lebih laju, kala bertemu dengannya degup jantung berpacu tak menentu, waktu lama tak bersua ada perasaan rindu, berarti ada rasa cinta yang sedang bertamu. Kiriman sms dan panggilan telepon adalah hal yang sangat ditunggu dan pertemuan dengan kekasih adalah penyejuk kalbu.

Serindu itukah kita pada Allah? Kala mendengar adzan, apa yang muncul dalam benak kita; trengginas menyahuti ingin segera bertemu yang dirindu atau ogah-ogahan karena terganggu? Di luar bulan puasa saat sedang sibuk atau sedang asik bercengkerama, suara mana yang timbul: “kok belum adzan sih?”, sebuah ungkapan perasaan yang senantiasa menunggu-nunggu datangnya waktu sholat, atau karena waktu sholat dirasakan sebagai pemutus kesenangan atau jeda di waktu yang tak tepat, sehingga yang muncul “kok sudah adzan sih?”

Jika cinta sesama anak Adam dilukiskan dengan adanya getaran saat nama kekasih disebut, maka bergetarkah hati kita saat menyebut atau disebut nama Allah? “Orang-orang yang beriman, ialah mereka, yang apabila disebut Allah, tergetar hatinya dan bila ayat-ayatNya dibacakan kepada mereka, bertambah kuat keimanannya, dan hanya kepada Tuhan mereka tawakkal” qs. 8:2. Coba jujur pada diri sendiri, itukah yang sampean rasa saat nama Allah disebut, bergetarkah? Katanya cinta?

Percintaan sering digambarkan dengan pelayanan dan kesediaan mengalahkan keinginan dan kepentingan pribadi demi mendapatkan hati yang dicintai. Apapun dilakukan atas nama cinta. Bahkan jika tengah malam ada panggilan dari sang pujaan hati, banyak yang tetap berjuang untuk datang. Kencan tengah malam, siapa yang bisa menolaknya? Itulah cinta, kadang sulit dicerna. Lalu bagaimana jika yang memanggil dan meminta sampean untuk datang dan berkencan tengah malam itu adalah Tuhan kita, Sang Robb, Allah Subhanahuwata’ala?

“Dan waktu malam, salat tahajudlah sebagai (ibadah) tambahan bagimu; semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji dan terhormat”. 17:79. Bayangkan kita tengah tidur lelap, hujan deras, hawa dingin menusuk tulang, relakah kita memutus tidur, menyibakkan selimut, melawan dinginnya malam bersentuhan air hanya untuk menemui Allah? Tertarikkah kita dengan janji balasan cinta dari-Nya dan pengangkatan derajat yang secara dhohir tidak bisa diukur dan dirasakan?

Pernahkah sampean selingkuh? Semoga tidak. Tapi pernahkah sampean memikirkan hal atau orang lain saat sedang berduaan dengan kekasih atau pasangan? Jika pernah, konon kata orang itu juga tanda-tanda selingkuh hati. Pun demikian halnya ketika kita berduaan dengan Allah dalam sholat. Bisakah kita saat sholat hanya fokus (khusyu) memikirkan dan berdialog dengan-Nya tanpa ingat dan memikirkan yang lain? Karena memang demikianlah semestinya sholat.

Tapi pernahkah kita saat sholat yang harusnya hanya intim dengan Allah, tapi pikiran kita melayang: “waduh, besok deadline kerjaan”, “komporku tadi udah ta matiin belum ya”, “besok presentasi produk?”, “kampanye di dapil sana harus sukses”, dan hal dunia lainnya, pernah? Atau malah sering. Jika itu yang terjadi berarti kita telah selingkuh. Itulah kenapa Allahpun tidak sudi menoleh pada kita. Ujungnya sholat kita tidak pernah memberi dampak pada perilaku sosial kita. Karena sholat yang tidak pernah sampai kepada-Nya. Di mana semestinya sholat bisa memberi perbedaan prilaku sesudah sholat lebih baik dibanding sebelum sholat.

Lagi, Nabi bersabda: Man la yarhamunnas, la yarhamuhullohu, barangsiapa yang tidak mencintai sesama manusia, maka Allahpun tidak mencintainya. Tiap rasa cinta tentu besar harapan berbalas. Demikian juga kalau kita mengaku cinta Allah, mengharap balasan dengan cintaNya. Padahal cinta Allah kepada kita sangat bergantung pada seberapa tulus dan terbuktinya cinta kepada sesama. Mampukah sampean membuktikan cinta dengan menyayangi sesama seperti menyayangi diri sendiri?

Bila sampean sedang berdekatan dengan penjual minyak wangi, tercium bau wangi bahkan tak jarang diolesi minyak wangi. Kalau memang benar-benar kita dekat kepada Allah seperti yang kita gembar-gemborkan, maka pasti kita jiwa kita akan penuh kasih akibat “tertular dan terolesi” sifat Allah Yang Ar Rahman dan Ar Rahim, Pengasih Penyayang. Dan bohong besar mengaku dekat dan cinta kepada Allah tapi jauh dari sifat kasih. Duduk nyaman dalam mobil mewah, cuek melewati sesamanya yang kelaparan.

Cinta Nabi Muhammad pada Allah dibuktikan dengan pengorbanan harta, waktu, pikiran bahkan taruhan nyawa. Sampai saking gandrung dan kedanen Allah, puja-puji pada sang kekasih tertuang dalam 99 nama asmaul husna. Itulah adalah ungkapan cinta sang Nabi menggambarkan sang kekasih. Demikian pula para sahabatnya. Sahabt Bilal memilih cinta Tauhid meski disiksa, Abu Bakar mengorbankan status sosial dan hartanya, Umar, Ali, Usman yang tak terhitung pengorbanannya semua demi cinta.

Gimana sekarang, masih mau dan sanggup mencintai Allah? Masih keukeuh merasa punya rasa cinta pada Allah? Baiklah, coba baca ayat berikut:

Katakanlah: “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu atau kerabatmu; kekayaan yang kamu peroleh, peniagaan yang kamu khawatirkan akan mengalami kerugian dan tempat tinggal yang kamu sukai – lebih kamu cintai daripada Allah, atau RasulNya atau berjihad di jalanNya; maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan (siksa)Nya. Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang fasik”, qs. 9:24.

Membaca ayat ini, sayapun diam tertunduk lesu, lidahpun kelu. Bak pedang tajam, ayat ini menusuk telak tepat di jantungku. Tidak ada lagi alasan-alasan yang bisa saya buat-buat. Mau bilang apa, lha wong memang saya kerap masih lebih mencintai hal-hal tersebut daripada Allah. Ingatan dan kenyamanan saya lebih banyak pada hal-hal yang diprediksi dalam ayat tersebut daripada Allah. Jawabannya sudah jelas: ternyata cintaku palsu! Bagaimana dengan sampean? Wallahu a’lam. Bismillah.

Penulis: Gus Glory




Ikutilah Ulama Yang Dibenci Kaum Kafir dan Munafik

Eramuslim.com – Banyak ulama banyak juga jenis ulama. Ada ulama lurus ada yang bengkok. Ada ulama yang benar benar alim dan baik ada pula ulama yang jahat.
Perlu kecerdasan dan kehati-hatian ekstra untuk memilih ulama yang akan kita ikuti fatwanya dan teladannya.
Kebenaran di Zaman Fitnah
Imam Syafi’i (Rohimahullah) pernah ditanya oleh salah satu muridnya tentang bagaimana caranya kita mengetahui pengikut kebenaran di akhir zaman yang penuh fitnah?.
Jawab beliau,
” Perhatikanlah panah-panah musuh (ditujukan kepada siapa) maka akan menunjukimu siapa pengikut kebenaran”…
Jadi pilihlah dan ikutilah ulama dengan ciri berikut agar selamat di jaman penuh fitnah ini:
Ulama yang paling dibenci dan tidak disukai orang kafir
Ulama yang paling tidak disukai orang munafik
Ulama yang keras terhadap orang kafir yang mengganggu
Ulama yang lemah lembut terhadap orang Islam
Ulama yang selaras antara ucapan dan perbuatan

Ulama yang tidak peduli dengan caci maki orang kafir sejauh ia menyuarakan kebenaran
Ulama yang jika kita memandangnya dan mendengar petuahnya semakin membuat hati kita semangat untuk lebih rajin beribadah
Semoga kita diselamatkan dari fitnah dunia dan fitnah dajjal yang sepertinya semakin dekat kemunculannya. (7menit)

Lubang Biawak Yahudi dan Nasrani


Eramuslim.com - Bani Israel adalah umat yang Allah muliakan. Allah turunkan pada mereka kitab suci tersebut. Dengan kitab suci tersebut , Allah berikan mereka kejayaan selama beberapa waktu. Kerajaan mereka berdiri tegak, kekuasaan mereka cukup luas, dan Allah persembahkan untuk mereka berbagai karunia, lalu?

Lalu mereka mengingkari berbagai karunia Allah tersebut. Mereka berpaling dari perintah Allah, berbuat kerusakan di muka bumi, sesat dan menyesatkan. Maka, Allah cabut janji yang sudah ditetapkan dari mereka untuk kemudian diberikan kepada umat lain.
Umat ini, umat Muhammad SAW, juga telah Allah muliakan. Allah turunkan  pada mereka sebuah kitab suci. Dengan kitab suci tersebut, Allah berikan mereka kejayaan selama beberapa waktu. Mereka senantiasa diingatkan lewat kisah Bani Israel yang terdapat dalam kitab suci untuk tidak berbuat seperti yang diperbuat umat terdahulu yang membuat janjiNya dicabut dari mereka.
Sunnatullah tidak berat sebelah !
Namun sangat disayangkan meski telah diingatkan, umat yang kedua ini pun menyimpang, walaupun tidak sampai ke tingkat seperti yang dilakukan oleh umat pertama. Akhirnya, apa yang diberitakan oleh Rasulullah SAW menjadi nyata, “Kalian akan mengikuti sunnah umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian juga masuk kedalamnya.” Mereka bertanya,”wahai Rasulullah, apakah maksudnya umat Yahudi dan Nasrani?” jawab beliau,”Lalu siapa lagi.” (HR Muslim)
Mari kita lihat gambaran yang telah kita singgung sebelumnya ketika berbicara mengenai cara penyampaian Al Quran.
“ Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi taurat , yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini dan berkata,”kami akan diberi ampun.” Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula, niscaya mereka akan mengambilnya juga. Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut didalamnya. Dan kampong akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka  apakah kamu sekalian tidak mengerti.” (Al Araaf 169)
Apa yang dilakukan oleh umat kedua (umat islam) terhadap kitab suci mereka yang dengan itu Allah berikan mereka kejayaan selama beberapa abad dalam sejarah?
Dalam benak putra putri generasi buih ini, kitab suci telah berubah menjadi warisan. Warisan peninggalan orang tua dan nenek moyang dulunya diamalkan dalam realitas kehidupan, namun kemudian, generasi sesudah mereka memeliharanya sebagai warisan peninggalan tanpa diamalkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan mereka. Mereka tidak menganggapnya sebagai sumber ajaran dan pedoman hidup. Tetapi yang menjadi sumber ajaran mereka adalah peradaban barat, serta yang menjadi pedoman hidup mereka dalam politik, ekonomi, kehidupan social dan pemikiran adalah barat. Bukan saja mengikuti barat dalam hal positif , tapi juga mengikuti barat sekaligus hal hal yang negative juga. Bahkan seperti halnya barat, mereka masuk ke dalam sarang biawak.

Mereka sibuk dengan kehidupan dunia sehingga mengambil kekayaan dunia yang rendah. Lalu mereka berkata,”Kami akan di beri ampun.” Umat Muhammad  selalu dalam kebaikan.”
Apa dasarnya mereka masih mengharapkan ampunan? Karena” warisan peninggalan” yang mereka miliki? Karena mereka Muslim? .  Namun, mana peran yang Allah berikan kepada mereka untuk dilaksanakan??? Mana Al Quran yang diaplikasikan dalam kehidupan mereka? Tanyalah dirimu sebelum engkau terasa nyaman di dalam lubang biawak di dunia ini dan berakhir nestapa di akherat kelak…
– Ustadz Muhammad Qutb-

=========================================

” ***** “Dan (dirikanlah pula solat subuh). Sesungguhnya solat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS Al Isra: 78) "Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak." (HR Bukhari dan Muslim) ”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim) *****


==========================================================

Dihujani Banyak Protes, Jokowi Perintahkan Aparat Bertindak Tegas

Tony Rosyid

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa


Bukan hanya DPR, presiden juga diprotes buruh, mahasiswa, pelajar dan ormas terkait disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja. Protes pertama, karena UU Cipta Kerja ini berasal dari usulan pemerintah. Protes kedua, Jokowi pergi dan meninggalkan istana saat mahasiswa dan buruh minta ketemu.

Demo terjadi tanggal 6-8 oktober di berbagai wilayah. Serentak. Tidak saja buruh, para mahasiswa dan pelajar ikut ambil bagian. Turun ke jalan dan melakukan protes.

Pelajar tahu apa soal UU Omnibus Law, kok  ikut-ikutan demo, keluh para pejabat. Kalau presiden dan DPR ingin tahu hati dan kondisi rakyat, tanya pada kami, jawab pelajar tegas. Hehe... Emang presiden dan DPR gak tahu ya?

Tiga hari demo, gelombang massa makin membesar. Eskalasi ketegangan makin tinggi. Terutama antara aparat dengan mahasiswa. Puncaknya, dan ini sangat disayangkan, terjadi bentrokan. Banyak korban luka, bahkan ada yang kritis.

3.862 demonstran telah ditangkap. Kita berharap, mereka diperlakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.  Menindak yang salah, dan melepaskan yang tidak bersalah. Dan tidak berlebihan dalam memperlakukan pihak yang "dianggap bersalah" .

Sejumlah fasilitas umum rusak. Mobil, pos polisi dan halte terbakar. Siapa pelakunya? Hamengku Buwono X bilang: itu dilakukan oleh kelompok tertentu. Pelakunya bukan demonstran. Gubernur DIY mengaku tahu siapa pelaku itu. Ini by design, kata beliau. Sangat yakin. Kalau by design, berarti kelompok itu bekerja profesional.

Memang, viral sejumlah video yang sepertinya mendukung pernyataan gubernur DIY itu. Jika apa yang diungkap sang gubernur itu benar, maka muncul pertanyaan: pertama, siapa perusuh profesional itu? Kedua, apakah setiap terjadi demo besar-besaran selalu ada kelompok perusuh profesional yang dikirim untuk merusak demo? Ketiga, kenapa perusuh profesional itu tak pernah tersentuh hukum? Keempat, pasti ada target. Apa targetnya?

Di Jakarta, ada halte busway yang dibakar. Siapa pembakarnya? Kelompok profesionalkah? Apakah ada kaitan dengan Anies, Gubernur Jakarta sebagai obyek sasarannya? Kalau fasilitas umum yang dibangun Anies dirusak, maka akan memberi kesan seolah-olah demonstran marah sama Anies.

Beruntung Anies jumpai para demonstran. Dan skenario membagun "kesan kebencian" terhadap Anies hilang. Sebaliknya, pertemuan itu justru memberi kesan bahwa Anies diapresiasi buruh dan mahasiswa, bukan dibenci.

Pengrusakan fasilitas umum milik Pemprov DKI telah menyisakan persoalan tersendiri. Pemprov DKI terpaksa harus mengeluarkan anggaran cukup besar untuk membangun kembali fasilitas umum yang telah dirusak. Dalam kondisi anggaran di masa pandemi seperti sekarang, ini jadi persoalan tersendiri

Sedih! Prihatin! Kenapa hampir setiap terjadi demo besar, selalu memakan korban dan terjadi pengrusakan. Tidak siapkah negara ini berdemokrasi?

Di tengah jatuhnya banyak korban, Jokowi berpidato. Perintahkan aparat untuk menindak tegas siapapun yang melanggar hukum saat demo.

Instruksi Jokowi benar. Gak ada yang salah. Tapi, dalam situasi saat ini, instruksi itu justru akan menambah ketegangan. Apakah situasi sudah teramat gawat, sehingga presiden harus menunjukkan kekuatan aparatnya?

Akan lebih bijak jika pidato presiden berisi himbauan agar buruh, mehasiswa dan pelajar menyampaikan aspirasinya dengan tertib. Tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan yang melawan hukum. Kepada aparat keamanan, presiden bisa himbau untuk tetap disiplin menjalankan tugas dan tidak melampaui batas kewenangannya dalam menangani demonstran. Lebih mengedepankan dialog dan langkah persuasif dengan para demonstran.

Jika himbauan ini yang disampaikan presiden, maka ketegangan bisa diredakan. Apalagi jika presiden juga memberi ruang bagi buruh, mahasiswa, akademisi dan perwakilan ormas untuk bertemu dan berdialog, mungkin situasi akan lebih tenang.

Inilah yang seringkali menjadi kelemahan pemerintahan saat ini. Kurang pandai dalam mengakses jalur-jalur komunikasi yang tepat dengan kelompok-kelompok yang punya pengaruh terhadap rakyat. Akibatnya, bangsa ini terus dilanda kegaduhan.

Jangan selalu mencari kambing hitam terkait dengan kegaduhan selama ini. Semua tetap kembali kepada leadership seorang pemimpin. Cara berkomunikasi, sikap dan kebijakan pemimpin menjadi faktor utama. Dalam konteks ini, presiden mesti mau melakukan evaluasi.

Saat ini, rakyat butuh pemimpin yang menenangkan. Bukan pemimpin yang membuat rakyat makin berang. [PurWD/voa-islam.com]

Jakarta, 10 Oktober 2020