expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

28/12/2020

MAKAN DAGING KAMBING, SIAPA TAKUT



Hidayatullah.com | DAGING kambing adalah salah satu makanan yang banyak digemari orang. Rasulullah mengatakan  hewan kambing dinilai banyak kebaikan dan ada keberkahan.

Rasulullah ﷺ bersabda,

اتخذوا الغنم فإن فيها بركة

“Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing kerana di dalamnya terdapat barakah.” [HR Ahmad]

Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda;

ما بعث اللهُ نبيًّا إلا رعى الغنمَ . فقال أصحابُه : وأنت ؟ فقال : نعم ، كنتُ أرعاها على قراريطَ لأهلِ مكةَ

“Tidaklah seorang Nabi diutus melainkan ia menggembala kambing. Para sahabat bertanya, apakah engkau juga?”. Beliau menjawab, “iya, dahulu aku menggembala kambing penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.” (HR. Al Bukhari, no. 2262).

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu (RA) berkata, “Makanlah daging, karena daging dapat membersihkan warna kulit, mengecilkan perut, dan memperindah tubuh.”  Selain berhaji, syariat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam (AS) yang tetap dihidupkan umat Islam adalah berkurban saat Idul Adha. Kisahnya terdapat pada surat ash-Shaffat [37] ayat 107.

وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS: Ash-Shaffat: 107)

Makanan Penduduk Surga

Daging adalah makanan istimewa, karena ia makanan penduduk Surga. Hal ini telah difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) sebagai berikut;

وَأَمْدَدْنَٰهُم بِفَٰكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ

“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.” (Ath-Thur [52]: 22).

Sementara dalam hadits sahih al-Bukhari dan Muslim diriwayatkan,  Rasulullah ﷺ pernah dihidangi daging. Lalu bagian lengan daging itu diberikan kepada beliau. Beliau ternyata amat menyukainya.

Abu Hurairah r.a. berkata: “Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah ﷺ semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bahagian lengan (dari daging tersebut), dan bahagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad ﷺ.” (HR. Muslim)

Ibnu Qayyim pun dalam kitab Thibbun Nabawi menegaskan bahwa Nabi ﷺ menyukai daging. Daging yang paling disukai beliau bagian lengan dan punggung. Jika Rasulullah  suka menyantap kambing kenapa umatnya justru antipati?

Kenyataannya, secara umum daging memang memiliki banyak manfaat, sebagaimana apa yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib RA, “Makanlah daging, karena daging dapat membersihkan warna kulit, mengecilkan perut, dan memperindah tubuh.”

Manfaat dan efek negatif spesifik setiap jenis daging memang berbeda-beda, sebagaimana diuraikan Ibnu Qayyim. Daging domba adalah panas tingkat kedua dan lembab tingkat pertama. Artinya, menurut klasifikasi daging ini kaya nutrisi. Jenis daging domba terbaik saat berumur satu tahun. Menurut istilah di Inggris atau Kanada, daging ini disebut lamb dan hogget (di atas satu tahun).

Ibnu Qayyim menjelaskan, daging domba muda  bisa menghasilkan darah yang baik jika dicerna dengan baik. Daging jenis tersebut cocok untuk orang yang memiliki temperamen panas atau dingin dan beraktivitas olah raga berat di daerah dingin. Selain itu, bermanfaat untuk orang yang bermasalah dengan empedu hitam, ditambah menguatkan akal dan daya ingat. Namun, daging domba tua, yang kurus tidaklah bagus.

Baca: Manfaat Daging Kambing untuk Kesehatan Tubuh Pria dan Wanita

Daging domba yang terbaik berwarna gelap dari hewan jantan. Lebih ringan, lebih gurih, dan lebih bermanfaat. Juga gaging domba yang dikebiri lebih baik dan lebih bermanfaat.

Maka tak salah, Islam membolehkan kurban dengan hewan yang dikebiri karena ia tak termasuk dari 4 cacat yang membatalkan keabsahan kurban. Dari A’isyah dan Abu Hurairah RA, “Bahwa suatu ketika Nabi ﷺ ingin berkurban, kemudian membeli dua ekor domba yang besar, gemuk, bertanduk, berwarna putih bercampur hitam, dan dikebiri. Kemudian ia menyembelihnya.” (Riwayat Ibnu Majah).

Menurut Ibnu Qayyim, daging merah dari domba gemuk lebih ringan dan lebih bernutrisi, sementara dada kambing kurang nutrisinya dan mengapung di lambung. Hanya saja orang yang bermasalah dengan penyakit kolik (penyumbatan saluran cerna), akan kena efek negatif tetapi itu bisa dinetralisir dengan manisnya gula. Sementara bagi orang yang menderita mual, sebaiknya memasak daging domba dengan kuah yang asam.

Ibnu Muflih berpendapat, mengonsumsi daging sapi terus-menerus bagi yang belum terbiasa bisa menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan empedu hitam seperti kudis, panu, kusta, lepra, penyakit gajah, kanker, was-was, demam quartan, dan berbagai macam inflamasi. Efek buruk daging sapi tersebut bisa dinetralisir oleh bawang putih, kayu manis, lada dan jahe (sebagai bumbu), sebagaimana disebutkan dalam kitab Adab Asy-Syariyyah.

Daging dan Solusi Darah Tinggi

Ibnu Qayyim mengatakan, “Ketiga jenis makanan itu­ (daging, madu dan manisan) adalah jenis makanan terbaik dan paling bermanfaat untuk tubuh, hati dan anggota tubuh. Menyantap makanan seperti itu amatlah bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan stamina. Tidak berbahaya, kecuali bagi penderita penyakit tertentu.”

Dalam Thibbun Nabawi, darah tinggi dibagi menjadi dua jenis. Pertama, darah tinggi karena kelebihan temperamen dingin dan kering, dan kedua karena kelebihan temperamen panas dan lembab. (Traditional Roots of Medicine: h. 148-149)

Maka solusi darah tinggi jenis pertama mengurangi garam dan perbanyak sayur serta buah. Minum air hangat setiap hari, berpuasa setidaknya 2-5 hari setiap bulan. Hindari produk yang terbuat dari susu dan sapi, gorengan, kopi, rokok dan alkohol. Konsumsi daging domba sekadarnya dan rutin berbekam atau fashdu pada pembuluh vena basilica maupun vena mediana.

Baca: Ada Berkah pada Daging Kambing

Sedang untuk jenis kedua serupa dengan yang pertama, ditambah upaya mengurangi berat badan, cukup tidur dan menjaga kesehatan saat cuaca panas dan kelembaban tinggi.  Ibnu Qayyim berpendapat, daging terbaik adalah yang terjauh dari tulang, bagian kanan lebih lunak dan lebih baik kualitasnya untuk lambung.

Daging leher juga lezat dan baik. Daging lengan lebih ringan dan lezat, lebih lembut dan  terbebas dari kotoran, di samping juga paling cepat dicerna. Daging punggung amatlah bergizi, bisa menambah darah bersih.

Sementara Adz-Dzhahabi dalam Thibbun Nabawi menguraikan,  limpa dagingnya jelek dan mengakibatkan sakit empedu. Sedangkan hati yang paling bagus dimakan dengan cuka dan kazbarah (ketumbar), lalu disantap dalam kondisi dingin bersama karaaya.

Al-Farzdaq berkata, “Ambillah daging bagian depan. Hindarilah kepala dan perut, karena keduanya adalah sarang penyakit.”

Namun demikian perlu dihindari makan daging berlebihan, karena Umar bin Khaththab  RA berkata, “Hindarilah daging, karena sesungguhnya daging itu mengandung zat yang ganas seperti ganasnya khamer.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa). Wallahu a’lam.*/Joko Rinantoahli farmasi tinggal di Bekasi, Jawa barat

Sumber: www.hidayatullah.com


Penelitian: Susu Kambing Kaya Nutrisi dan Turunkan Kolesterol Jahat


Hidayatullah.com– Susu kambing disebut sebagai alternatif yang sangat baik untuk pengganti susu sapi karena kaya akan nutrisi penting, lebih mudah dicerna dan lebih rendah laktosa.  Susu kambing adalah salah satu jenis susu padat nutrisi yang dihasilkan dari kambing. Susu ini mengandung nutrisi penting seperti lemak, protein, vitamin dan mineral seperti vitamin B6, vitamin A, kalsium dan fosfor.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa susu kambing mengandung 25 persen lebih banyak vitamin B6, 47 persen lebih banyak vitamin A dan 13 persen lebih banyak kalsium daripada susu sapi. Yang paling penting susu kambing aman bagi bayi karena memiliki daya cerna yang lebih tinggi.

Berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan dari susu kambing, seperti dikutip Boldsky, dari laman Antara News Senin (28/12/2020).

  1. Meningkatkan kesehatan jantung

Mengonsumsi susu kambing akan menjaga kesehatan jantung karena kandungan magnesiumnya yang tinggi. Magnesium adalah mineral penting yang bermanfaat bagi jantung.

Hal ini berfungsi dalam menjaga detak jantung teratur, mencegah pembentukan gumpalan darah dan meningkatkan kolesterol baik. Sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science menemukan bahwa konsumsi susu kambing meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kadar kolesterol jahat.

  1. Mendukung kesehatan tulang

Susu kambing kaya akan kalsium, mineral penting yang membantu memperkuat tulang dan gigi. Karena susu kambing memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi daripada susu sapi, mengkonsumsi susu kambing akan memberi jumlah kalsium yang cukup dan menurunkan risiko osteoporosis.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research menunjukkan bahwa minum susu kambing segar meningkatkan kadar kalsium dan mencegah risiko osteoporosis. Susu kambing juga mengandung asam lemak rantai menengah, yang berperan besar dalam penyerapan kalsium dan fosfor, dua mineral penting yang membantu menjaga kesehatan tulang.

  1. Menurunkan peradangan

Penelitian telah menunjukkan bahwa susu kambing memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu melawan peradangan. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa susu kambing mengandung oligosakarida yang menunjukkan efek anti-inflamasi pada kolitis dan karenanya, mungkin berguna dalam mengelola penyakit radang usus.

  1. Mengobati anemia

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa bioavailabilitas zat besi dalam susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi. Artinya, konsumsi susu kambing akan membantu meningkatkan kadar zat besi dan mengurangi risiko anemia defisiensi besi.

  1. Lebih mudah dicerna

Gumpalan lemak dalam susu kambing lebih kecil dan ini mungkin salah satu alasan mengapa susu lebih mudah dicerna. Orang dengan masalah pencernaan atau intoleran laktosa dapat dengan mudah mentolerir susu kambig.

  1. Meningkatkan kesehatan kulit

Susu kambing adalah sumber vitamin A yang baik, vitamin ini membantu memperbaiki kulit, mengurangi jerawat dan menunda timbulnya kerutan. Selain itu, susu kambing mengandung asam laktat yang membantu mengangkat sel kulit mati dan mencerahkan warna kulit.

  1. Menurunkan masalah pencernaan pada bayi

Susu kambing yang dipasteurisasi dapat ditoleransi dengan baik oleh bayi dengan masalah gastrointestinal. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika susu kambing diberikan kepada bayi, masalah pencernaan seperti diare dan sembelit dapat diatasi.*(Hidayatullah.com)