expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

27/09/2019

INI TANDANYA BILA ALLAH SHUBHANAHU WATA'ALA MENCINTAI HAMBANYA


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Pada dasarnya, Allah Shubhanahu Wata’ala mencintai semua hambanya, hanya kadarnya yang berbeda-beda, karena tentu semua kembali pada penilaian dan kebijaksanaan Allah sendiri terhadap hamba-hamba-Nya, kecuali hamba yang tidak beriman atau kufur kepada-Nya dan hari akhir atau hari pembalasan. Siapa mereka? Mereka adalah munafikun wal kafirun, Allah telah menyediakan neraka jahannam khusus untuk mereka.
Harus disadari, bahwa kasih sayang dan cinta Allah Shubhanahu Wata’ala pada hambanya tidak selalu berupa hal-hal yang menyenangkan yang diberikan oleh Allah, melainkan juga Allah Shubhanahu Wata’ala memberikan hal-hal yang tidak menyenangkan sebagai ujian agar keimanan kita menjadi semakin meningkat.
Ada beberapa tanda atau ciri-ciri yang menandai jika Allah Shubhanahu wata’aala sayang atau mencintai hambanya. Ciri-ciri dimaksud adalah sebagai berikut :
Pertama, Allah memberikan cabaan, ujian dan musibah. Cobaan yang diberikan Allah kepada anda merupakan salah satu cara yang ditunjukkannya sebagai bentuk kasih sayang agar kita bisa bersabar menghadapi musibah dalam islam. Karena jika anda lulus, maka Allah akan memberikan bonus dengan meningkatkan derajat anda dihadapan – Nya.
Jangan berpikir bahwa hamba yang diberikan cobaan terus menerus artinya Allah membencinya. Justru hamba yang diberikan kesenangan dan harta melimpah secara tidak langsung juga diuji. Padahal ujian yang lebih sulit sebenarnya adalah menjaga titipannya seperti halnya harta. Hal ini dijelaskan dalam firman – Nya surat Al Anbiya ayat 35, penjelasannya sebagai berikut :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (al – Anbiya’ : 35)
Kedua, Terjaga dari kehidupan dunia. Allah akan senantiasa menjaga hamba – hamba – Nya yang beriman dan bertakwa di dunia. Tidak akan membiarkan terjerumus dalam kemaksiatan. Dan selalu menjaga hamba tersebut dengan ketentraman dan juga ketenangan hati.
” Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang beriman –dan Dia mencintaiNya- seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (diantara) kalian, karena kalian takut pada(kematian)nya.” (HR. Al Hakim, Ibnu Abi ’Ashim dan Al Baihaqi)
Ketiga, Keshalehan seorang hamba. Keshalehan atau kebaikan seorang hamba dapat menyebabkan kecintaan Allah pada hambanya. Orang yang shaleh merupakan salah satu tanda hamba yang disayangi oleh Allah Swt. karena merupakan salah satu tanda ketaatan hamba pada perintah-perinta Allah shubhanahu wata’ala dan juga  merupakan nikmat dan anugerah terindah yang tiada bandingannya yang diberikan Allah Shubhanahu Wata’ala kepada kita.
” Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci . Tetapi Dia tidak memberikan (kesadaran ber) agama, kecuali kepada yang Dia Cintai. Maka barang siapa diberikan (kesadaran ber) agama oleh Allah, berarti ia dicintai oleh – Nya.” ( HR. Imam Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi)
Keempat, Kemudahan Memahami Agama. Kemudahan dalam hal pemahaman mengenai agama akan diberikan oleh Allah secara bertahap sedikit demi sedikit. Hamba – Nya akan dituntun menuju ke jalan yang benar dengan berbagai petunjuk tertentu. Sehingga proses pembelajaran bisa diikuti dengan baik.
Kelima, Kelembutan Hati. Kelembutan yang ada di dalam hati dan setiap tindakan dari dalam diri anda merupakan salah satu anugerah dan kasih sayang yang diberikan Allah Swt kepada hamba – Nya. Seorang hamba yang memiliki kelembutan hati rasanya akan sangat sulit untuk melakukan tindakan-tindakan yang kasar apalagi sampai menyakiti atau melukai hati orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya kelembutan.
” Jika Allah menginginkan kebaikan penghuni satu rumah, maka Dia masukkan kelembutan.” (HR. Imam Ahmad, Al Hakim dan At Tarmidzi)
Keenam, Mudah melaksanakan perintah Allah. Ini berati hamba yang thaat dalam melaksanakan perintah-perintah Allah Shubhanahu wata’ala. Kemudian apabila hati merasa tentram dan terdorong secara terus menerus untuk menjaga ibadah atau pun melaksanakan perintahnya baik itu ibadah wajib atau sunah, bisa dikatakan sebagai salah satu tanda kasih sayang yang Allah Swt berikan.
Ketujuh, Sulit Untuk Melakukan Maksiat. Diantara banyak tanda kasih sayang Allah Shubhanahu Wata’ala pada hamba – Nya yakni akan merasa kesulitan pada saat akan melakukan hal – hal yang berhubungan dengan maksiat. Ia tidak mungkin bisa melakukannya dengan mudah karena Allah selalu menjaganya.
Kedelapan, Husnul Khatimah. Kasih sayang yang nyata adanya adalah Allah Swt menutup usia hambanya dengan amal shalih. Hal ini merupakan momen yang sangat penting, banyak diantara hamba – Nya yang menghabiskan usianya dalam hal menjalani ketaatan, namun meninggal duni dalam kondisi melakukan maksiat kepada Allah. Hal ini bisa anda lihat dari percakapan Abu Bakar dengan Rasulullah :
Abu Bakar berkata : ” Jika satu kakiku di dalam surga, dan kaki yang lain diluar surga, maka aku belum aman”
Jika kita melakukan hal – hal yang menjurus ke perbuatan maksiat, takutlah pada kematian, dan hati-hatilah apabila kita mati dalam keadaan melakukan maksiat.
Rasul Bersabda: ” Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya”
Sahabat bertanya : ” Apa itu memaniskannya ya Rasulullah? ”
Ia berkata : ” Dia akan memberi ia petunjuk untuk melakukan kebaikan saat menjelang ajalnya, sehingga tetangga akan meridhainya-atau ia berkata- orang sekelilingnya.” (HR. Al Hakim)
Kesembilan, Memiliki Hati Yang Sabar. Kesabaran memang cara menahan amarah dalam islam yang sudah diberikan Allah kepada hamba – Nya yang beriman dan bertakwa.
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).“ (QS. Ar Ra’d : 2)
Kesepuluh, Hidupnya Dikelilingi Orang-orang baik. Tanpa kita sadari Allah Swt telah menuntun dan menyiapkan kasih sayangnya kepada kita dengan dihadirkannya orang – orang baik yang ada di sekeliling kita. Secara tidak langsung anda akan ikut ke dalam arus perbuatan – perbuatan yang benar karena pengaruh dari lingkungan yang baik.
Kesebelas, Diberikan Kecukupan Rezeki. Allah pasti memberikan rejeki yang cukup kepada setiap hamba – Nya melalui salah satunya amalan memperlancar rezeki yang memang dianjurkan dalam islam.
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk-mahluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’: 70
Keduabelas, Diangkat Derajatnya Oleh Allah. “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Ketigabelas, Selalu Terbuka Pintu Taubat Untuknya. Pintu taubat selalu Allah berikan kepada setiap hamba – Nya yang bersungguh – sungguh. Kesempatan kedua selalu ada karena itulah tanda kasih sayang Allah Swt.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’: 110).
Keempatbelas,  Selalu Memberikan Pengampunan. Anda bisa memanjatkan doa pengampunan dosa kepada Allah dengan hati yang bersungguh – sungguh, niscaya Allah Shubhanahu wata’ala akan segera memberikan pengampunan sesuai dengan kadarnya.
Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Kelimabelas, Tidak Menyegerakan Adzab. Anda bisa lihat orang – orang yang ada di sekeliling anda, apakah mereka akan langsung mendapatkan hukuman dari Allah Swt, setelah melakukan maksiat atau perbuatan buruk yang menyakiti hati orang lain. Jawabannya pasti tidak. Hal ini dikarenakan Allah memberikan kesempatan kepada hamba – Nya untuk memperbaiki diri.
“Jika Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan- Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS. An-Nahl:61)
Keenambelas, Membalas Semua Amal Kebaikan Dengan Pahala yang Tidak Ada Batasnya. “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al – An’am : 160)
Ketujuhbelas, Mengabulkan Do’a Hamba – Nya. Allah Swt selalu mengabulkan do’a – do’a dari semua hamba – Nya. Hanya membutuhkan waktu saja, jadi anda wajib bersabar dan menunggu. Karena Allah tau waktu yang tepat untuk mengabulkan setiap do’a. Alasannya adalah Allah akan memberikan yang anda butuhkan bukan yang anda inginkan. Hal tersebut sudah pasti baik untuk anda.
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Gafir : 60)
Demikianlah semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pemahaman anda tentang indahnya ajaran Islam, khususnya tentang apa tandanya atau ciri-ciri yang menandai apabila Allah Shubhanahu wata’ala cinta dan menyayangi hamba-hambanya. Wallaahu a’lam bishawab
Hadaanallah Waiyyakum Ajmai’iin, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Referensi :
- Islampos.com
- Rumaysho.com