expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

12/05/2021

DAMPAK GHAZWUL FIKRI (PERANG PEMIKIRAN) DI KALANGAN REMAJA



Ghazwul Fikri atau perang pemikiran berasal dari kata ghazw dan al-fikr, yang secara harfiah dapat diartikan sebuah “perang pemikiran” maksudnya ialah upaya-upaya gencar pihak musuh-musuh allah untuk meracuni pemikiran umat Islam agar jauh dari Islamnya,lalu akhirnya membeci islam,dan pada tingkat akhir Islam habis keakar-akarnya

Perang pemikiran atau ghazwul fikri adalah sebuah cara lain dari barat untuk menghadapi umat islam khususnya dalam merusak sendi-sendi islamsecara keseluruhan. Perang pemikiran ini berbeda dengan perang militer atau fisik.perang pemikiran lebih “mudah”hemat waktu dan biaya bahkan lebih efektif dari pearang fisik yang banyak menguras tenaga dan biaya yang tidak sedikit.

Sejarah perang pemikiran (Ghazwul fikri) sendiri pertama kali dilakukan oleh iblis laknatullah ketikaberkat kepada adam AS. “sesungguhnya allah melarang kalian buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi (Q.S.Al-A’Raff : 22)

Iblis tidak menyatakan bahwa allah tidak melarang kalian,karena bertentangan dengan informasi yang telah diterima oleh Adam AS. Tetapi iblis menyimpangkan makna perintah Allah SWT sesuai dengan keinginanya. Yaitu menambahkan alasan pelarangan Allah yang dibuat sendiri oleh iblis yang adam as tidak punya pengetahuan tentang sebab tersebut. Para iblis dimasa kini berusaha melakukan Ghazwul fikri (perang pemikirfan) dengan meyimpakna fakta dan informasi yang ada sesuai dengan maksud jahatnya dengan cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya, hanya orang-orang dirahmati allah yang mampu mengetahuinya.

Perang pemikiran sendiri di Indonesia sekarang ini dimulai dengan adanya isu-isu global tentang islam yang berbahaya sehingga orang islam cenderung kehati-hatian dalam mendengan tentang hal-hal berbau islam. Moyoritas islam di Indonesia  berada di level problem dilematis atau sekarang ini kurang mengikuti perkembangan tenknologi sekarang ini. Di sisi lain kaum muslimin sekrang lebih mengikuti budaya-budaya atau ternd-trend yang ada dibarat. Contohnya saja cara berpakain yang mengikuti orang-orang barat.

Perang pemikran selanjutnya dapat kita lihat dalam berbagai teori yaitu: sekularisme, HAM, pluralism, dan liberalism, yang cukup menjadi bukti bahwa umat islam masa kini telah diwarisi dengan pemikiran-pemikiran tersebut. Bagi kalanga pemuda dan pemudi maupun remaja sekarang pemikran ini sering menganggapnya benar padahal mereka belum tau bagaiman pemikiran lewat sekularisme, HAM, pluralisme, dan liberalism. Nilai- nilai yang terkandung dalam hal ini sering di gunakan jika suatu Negara ingin maju dan berkembang. Bahkan Indonesia sendiri ikut mencicipi yang namanya HAM, pluralism, dliberalisme sekarng ini. Mengapa? Karna gagasannya sering dimunculkan dalam politik, ekonomi, social maupun di dunia pendidikan.

Diera sekarang ini ghazwul fikri terus berkembang dikalangan remaja atau pun kaum pemuda dan kaum intelektual. Kita bias melihatnya bagaimana suatu lembaga atau wadah yang memberikan banyak fasilitas seperti beasiswa gratis dan pemuda pemudi yang cerdas ditawari untuk mengecam perguruan tinggi ternama yang berada diluar negeri. Dalam bidang ahli tertentu mereka banyak mepelajari ghazwul fikri.setelah mereka mempelajari itu semua baru mereka melakukan kaderisasi,mengrekrut anggota baru atau membangun sebuah organisasi untuk menggerakkan kegiatan ghawul fikri (perang pemikiran). Setelah itu baru mereka dipulangkan ke daerah asalnya dan melanjutkan kegiatan Ghazwul fikri(perang pemikiran)

Salah satunya adalah Sekularisme. Sekularisme ini murni produk yang dihasilkan dari dunia barat yang pernah disampaiakn oleh (Syeh Muhammad Naquib Al-Attas) dalam karyanya “Islam and Scularism”. Sekularisme sendiri bentuk perang pemikiran yang sudah sejak lama agar meruntuhkan nilai-nilai islami. Tidak perlu dipertanyakan lagi, kita bias lihat bagaiman kritik-kritik yang tajam yang dilontarkan oleh orang maupun tokoh-tokoh terkenal lainnya.

Sumber: www.kompasiana.com