expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

03/01/2021

INILAH SIKAP TEGAS JUSUF KALLA SOAL GEREJA DI DEPAN 700 PENDETA



Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bicara soal toleransi 56.000 gereja. 

Jusuf Kalla yang kini menjadi Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) menanggapi secara tegas pertanyaan tentang GKI Yasmin, Bogor di hadapan 700 ratus pendeta. Ia juga berbicara soal toleransi yang harus berasal dari kedua belah pihak.




Jumat sore kemarin (1/3/2013), Pak Jusuf Kalla memimpin rapat DMI. Sehabis Magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yang tanya tentang gereja di Yasmin (GKI Yasmin- red.)

Bogor beliau menjawab: “Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tidak ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan satu gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia?

Toleransi itu kedua belah pihak, anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa di mana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan Walikota,” begitu khasnya Jusuf Kalla dengan nada yang tinggi.

Kemudian Jusuf Kalla bercerita lagi, bahwa dalam konferensi gereja di hadapan 700 pendeta Pak Jusuf Kalla juga ditanya: "Mengapa di kantor-kantor mesti ada masjid?"

Dengan tegas JK menjawab: "Justru ini dalam rangka menghormati anda. Jumat kan tidak libur, anda libur hari Minggu untuk kebaktian. Anda bisa kebaktian dengan 5 kali shift, ibadah Jum’at cuma sekali. Kalau anda tidak suka ada masjid di kantor, apa anda mau hari liburnya ditukar; Jum’at libur, Minggu kerja. Pahami ini sebagai penghormatan umat Islam terhadap umat Kristen,” tegas Jusuf Kalla.

Tentu saja kisah Jusuf Kalla yang begitu berani mengambil sikap tegas itu jelas membuat kagum umat Islam yang mendengarnya. Namun demi memperoleh kebenaran cerita tersebut jurnalis voa-islam.com mengkonfirmasi ustadz Fahmi Salim yang turut serta dalam rapat DMI bersama Jusuf Kalla.

Wakil Sekjen MIUMI tersebut akhirnya membenarkan cerita Jusuf Kalla tersebut. “itu betul, disampaikan bapak Jusuf Kalla saat rapat di DMI Jum’at sore kemarin. Jadi beliau menceritakan apa yang disampaikan saat diundang oleh sinode gereja di Makassar,” kata ustadz Fahmi Salim, kepada voa-islam.com, Ahad (3/3/2013).

Semoga sikap bijak dan tegas Jusuf Kalla itu bisa dicontoh oleh para pemimpin, tokoh maupun negarawan yang lain. Jangan sampai demi meraih simpati minoritas seorang Muslim menanggalkan pembelaannya terhadap kepentingan umat Islam.

Sumber : Voa-Islam


MUI: Umat Islam tak Toleran ? Cek Perbandingan Rumah Ibadah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kasus tindak kekerasan yang membuat umat Islam dituding toleran dinilai Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Maskuri Abdullah terlalu gegabah. Seharusnya, katanya, ada data dan fakta yang jelas terkait ukuran intoleran.

Dia memaparkan dengan merujuk data Kementerian Agama tahun 2008 :
- Jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 88,8 persen. Namun, jumlah tempat ibadahnya 64,8 persen saja.
- Sementara jumlah pemeluk Kristen Protestan nasional mencapai 5.7 persen dengan jumlah tempat peribatan 15, 38 persen, dan
- Pemeluk Katholik nasional mencapai 3 persen dengan jumlah tempat peribatan 3.72 persen.

Di DKI :
- Jumlah pemeluk Islam mencapai 87.8 Persen dengan total jumlah tempat peribatan mencapai 67,21 persen.
- Sementara pemeluk Kristen Protestan mencapai 4.69 persen dengan jumlah tempat peribadatan mencapai 22.92  persen.
- Lalu pemeluk Kristen Katolik mencapai  4.09 persen dengan jumlah peribadatan 1.03 persen.

Dari data tersebut menunjukan perbandingan JUMLAH TEMPAT IBADAH GEREJA MELEBIHI PEMELUKNYA !


"Ini untuk menunjukan bahwa umat Islam SANGAT toleran. Kami mengharapkan tidak hanya umat Islam saja yang harus bersikap toleran tapi juga umat lain juga harus berperan," pungkas, Maskuri.



SIAPA YANG SEBENARNYA TIDAK TOLERAN ?
KRISTENLAH YANG SELAMA INI TIDAK TOLERAN !


[Gereja Ilegal Tanpa IMB Bukti Nyata Kristen TIDAK TOLERAN !]

S
umber : 
duniamuallaf.blogspot.com