Diriwayatkan dalam Sahih Bukhari, Rasullulah bersabda :
قال رسوال الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: Sungguh seorang hamba berbuat dosa, lalu ia memohon pengampunan pada Allah, ampunilah hamba, maka berkatalah Allah padanya: HambaKu, sungguh telah berbuat dosa, namun ia mengetahui ia memiliki Tuhan Yang Maha Memaafkan dan menolongnya, maka kumaafkan hambaKu. (Shahih Bukhari) (ucapan ini terus diulang-ulang oleh Rasul SAW)
Dan ini berlanjut. Orang ini kembali melakukan dosa yang sama lagi, dan dia bertaubat kepada Allah “Ya Allah, aku melakukan dosa lagi.” Kemudian dia dengan serius bertaubat nasuha. Kemudian dia kembali melakukan dosa dan menangis bahkan lebih lagi! Dia berkata “Ya Allah, aku tidak tahu apa yang salah denganku.” Kemudian dia tidur dan Allah berfirman “Aku telah mengampuninya.”
Orang itu kembali melakukan dosa yang sama lagi! Begitu seterusnya. Orang itu terus bertaubat, dan Allah s.w.t tersenyum padanya. Dia berkata kepada para malaikat “Lihatlah hamba-Ku. Dia tahu bahwa dia adalah pendosa, dan dia tahu bahwa Tuhannya Maha Pengampun. Wahai malaikat-Ku saksikanlah, aku telah mengampuninya tidak peduli apa yang dia lakukan!”
Jadi satu-satunya kegagalan dan kehancuran sejati, jalan menuju jahannam (neraka), adalah ketika anda mendengarkan bisikan setan yang berkata “Kamu terlalu jahat dan melakukan terlalu banyak dosa, jadi taubatmu tidak diterima.” Ketika anda menyerah kepada bisikan itu, maka anda gagal! Ini bukanlah tentang menjadi manusia paling sempurna, melainkan tentang terus-menerus bertaubat. Berlarilah kembali pada Allah.
Pada saat anda berhenti kembali pada Allah, dan menyerah terhadap dosa-dosa anda, itulah hari dimana anda menghancurkan diri sendiri. Selama anda terus kembali pada Allah dengan taubat nasuha, anda akan diampuni, insya Allah.
Ada salah satu hadist tentang seseorang yang melakukan dosa berulang kali di sepanjang hidupnya namun terus bertaubat. Pada hari kiamat, Allah Azza wa Jalla memanggilnya dan timbangan keadilan pun ditempatkan di depannya. Ternyata amal baiknya sangat sedikit, dia telah dihancurkan oleh segala dosa yang terus-menerus dilakukannya. Dan ketika Allah menempatkan dosa-dosanya pada timbangan, orang itu pun malu. Dosa-dosanya begitu banyak, satu dosa diletakkan, kemudian dosa lainnya, dosa lainnya, dosa lainnya, dosa lainnya, hal ini terus berlanjut begitu lama sampai orang ini berpikir “Tentu aku akan masuk neraka. Aku telah hancur.”
Dan ada dua riwayat, yang satu menceritakan bahwa Allah mengambil ucapan syahadatnya, yang keimanan sejati bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah, dan menempatkannya dalam timbangan amal baik, dan hal itu jauh lebih berat daripada semua dosa-dosanya.
Riwayat lainnya mengatakan bahwa dia menangis kepada Tuhannya dan berkata “Ya Allah, lihatlah, aku sudah hancur. Apakah ada ampunan bagiku hari ini? Dan Allah berfirman “Karena ampunan-Ku, kau ada disini. Dan Aku menutupi dosa-dosa ini di dunia, dan Aku juga menutupinya hari ini. Aku telah mengampuni semuanya, masukilah surga-Ku.”
Ketika anda menyerah pada setan dan berputus asa, itulah ketika anda menghancurkan diri sendiri. Jangan pernah putus asa, Allah Maha Pengampun, dan akan mengampuni!
Apakah anda pernah melakukan dosa dan tidak tahu apa yang harus dilakukan setelahnya? Atau bagaimana caranya agar anda tidak kembali melakukan dosa yang sama? Dalam artikel ini saya akan menunjukkan 5 langkah untuk keluar dari dosa itu.
Langkah #1, jangan pernah meremehkan dosa. Jangan pernah menganggap dosa anda sebagai dosa kecil dan berkata “Ini cuma dosa kecil, tak terlalu banyak berpengaruh terhadap catatan amalku kalau terus dilakukan.”
Langkah #2, jangan biarkan dosa tersebut berlanjut. Langsung hentikan dosa yang sedang anda lakukan SAAT ITU JUGA. Hal ini karena sebuah dosa bisa menuntun anda menuju dosa-dosa berikutnya yang lebih buruk. Misalnya, seseorang yang tadinya tidak pernah mabuk-mabukan, karena ajakan temannya, dia ikut-ikutan mabuk. Apabila dia tidak segera menghentikan dosa itu, bisa saja di kemudian hari dia akan terkena bujuk rayu temannya menuju dosa yang lebih parah, misalnya berzina. Jadi jangan sampai ada celah dan membuat sebuah dosa menuntun anda kepada dosa selanjutnya.
Langkah #3, penyesalan positif. Ya, adalah hal bagus untuk menyesal, tapi haruslah penyesalan positif yang menuntun anda menuju pertaubatan. Jika anda menyesal, maka anda mencari ampunan Allah s.w.t. Salah satu cara anda bertaubat adalah dengan shalat sunnah taubat sebanyak 2 raka’at, dan berdo’alah kepada Allah untuk mengampuni anda atas dosa itu.
Langkah #4, bersyukur. Saya tahu mungkin anda berpikir “Kenapa harus bersyukur pada saat melakukan dosa?” Bersyukurlah karena Allah s.w.t memberikan anda kesempatan untuk memohon ampun atas dosa itu. Allah s.w.t bisa saja mengambil nyawa anda sebelum anda bahkan punya kesempatan untuk bertaubat. Inilah yang harus disyukuri, bahwa anda bisa memohon ampunan atas dosa itu.
Langkah #5, jangan pernah kehilangan harapan terhadap kasih sayang dan ampunan Allah. Tidak peduli berapa kali anda melakukan dosa, jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak akan mengampuni anda. Jangan pernah berpikir “Apa gunanya? Paling-paling nanti aku akan melakukan dosa lagi.” Jangan pernah kehilangan harapan terhadap kasih sayang dan ampunan Allah. Semoga artikel ini bermanfaat, insya Allah.
Istighfar Adalah Penyebab Terkabulnya Do’a
Apakah anda tahu manfaat dari istighfar? Manfaatnya tertulis dalam sebuah kitab yang kebenarannya hakiki. Kitab itu adalah Al-Qur’an milik Sang Pencipta langit dan bumi. Ketika seseorang beristighfar, Allah merahmatinya dengan kebaikan-kebaikan.
Diriwayatkan dalam tafsir Qurtubi bahwa pada suatu ketika Hasan al Bisri r.a sedang duduk-duduk bersama Ibn Sabih (muridnya). Kemudian seseorang datang dan berkata “Wahai tuan, aku sering sekali berdosa, beritahukanlah padaku sebuah amalan untuk menghapuskan dosa-dosaku.” Hasan menjawab “Lakukanlah istighfar.”
Kemudian datang seseorang kepadanya dan berkata “Tuan, sudah berhari-hari hujan berhenti. Katakan padaku sebuah amalan agar Allah menurunkan hujan.” Hasan menjawab “Lakukanlah istighfar.”
Orang lainnya datang dan berkata “Aku terlilit hutang meskipun aku bekerja. Tolong do’akan agar Allah memberiku harta sehingga aku bisa melunasi hutang-hutangku.” Hasan menjawab “Lakukanlah istighfar.”
Orang lain menghampirinya dan berkata “Harapanku adalah agar Allah memberiku anak. Kumohon berdo’alah agar Allah memberiku anak-anak yang shaleh.” Dia menjawab “Lakukanlah istighfar.”
Lalu yang lain datang dan berkata “Aku punya sebuah kebun buah. Do’akan aku agar buahnya banyak sehingga keuntunganku dari hasil berdagang buah-buahan lebih banyak.” Dia berucap “Lakukanlah istighfar.”
Seseorang datang dan berkata “Jika aku mendapatkan sumber air di rumahku, aku akan sangat senang.” Dia berujar “Lakukanlah istighfar.”
Muridnya (Ibn Sabih), yang duduk di dekatnya, terheran-heran sambil berpikir “Kenapa guruku memberikan jawaban yang sama, menyuruh beristighfar kepada siapapun yang datang padanya?” Karena rasa penasarannya, muridnya pun bertanya “Kenapa anda memberikan jawaban yang sama atas semua permasalahan yang dimiliki orang-orang?”
Hasan al Bisri menjawab pertanyaan itu dengan membacakan sebuah ayat yang Allah firmankan dalam kitab-Nya:
“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan pada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun. Dan Dia akan memerintahkan langit untuk menurunkan hujan yang berlimpah kepadamu. Dan akan menolongmu dengan kekayaan dan anak-anak laki-laki, dan akan memerintahkan taman-taman agar tumbuh untukmu, dan membuat sungai-sungai mengalir untukmu.” (Qs. Nuh [71]:10-12)
Dalam ayat yang indah ini ada begitu banyak manfaat dari istighfar. Inilah solusi bagi banyak orang yang sedang dalam tekanan. Para wanita bersedih karena anak-anaknya tidak shaleh. Para pria tertekan karena tidak punya anak. Orang lain terbebani karena punya banyak hutang. Yang lain bermuram durja karena terlalu banyak dosa. Sebagian orang mau lebih banyak berkah dalam bisnis mereka.
Jika kita mulai melakukan istighfar secara konsisten, semua permasalahan kita akan selesai melaluinya, insya Allah. Kita tidak perlu pergi minta bantuan pada dukun atau memakai jimat. Justru hal itu adalah dosa terbesar karena kita menyekutukan Allah. Solusi atas segala permasalahan kita sudah diberikan oleh Allah melalui ayat Al-Qur’an di atas. Ini adalah firman Allah dan Maha benar segala firman Allah! Rasakanlah manfaat yang akan anda dapatkan karena beristighfar secara konsisten. Klik ini
Beristighfarlah
Oleh: Salim A. Fillah || Twitter: twitter.com/salimafillah
Semoga Allah menjaga kita dari banyak berdosa sehingga tak sempat beristighfar. Semoga kita dijadikan-Nya sibuk beristighfar dan tak sempat berbuat dosa.
Orang yang beristighfar itu membuat Allah bahagia melebihi bahagianya orang yang untanya kembali padanya setelah sebelumnya hilang di gurun. (HR Al Bukhari-Muslim). Yang beristighfar itu dicintai Allah (Qs. 2: 222). Orang yang bertaubat adalah kekasih kesayangan-Nya (HR Ibn Majah). Yang beristighfar itu diampuni khilafnya, dihapus kesalahannya, & disembuhkan dari dosanya seperti terobatinya penyakit. (Qatadah, RA). Yang beristighfar itu diampuni dosanya bagai selamatnya terpidana yang dimaafkan korbannya, dihapuskan bukti-buktinya, serta dipulihkan namanya.
Yang beristighfar selamat dari neraka seperti selamatnya puncak gunung dari gelapnya jurang dan selamatnya timur dari sentuhan barat. (HR An Nasa’i). Yang beristighfar mendapatkan balasan surga, di bawahnya mengalir sungai-sungai, dia kekal di dalamnya, sebaik-baik pahala amal. (QS 3: 135-136)
Yang beristighfar itu mengecewakan syaithan yang bersumpah dengan kemuliaan Allah untuk sesatkan manusia selama ruh di jasadnya. (HR Ahmad). Yang beristighfar membuat syaithan putus asa sebab segala jerih payahnya di dunia justru membuat si hamba termuliakan di surga. (Ali, RA). Istighfar meredam ‘adzab yang nyaris saja menimpa (Qs. 8: 33). Allah takkan mengilhamkan istighfar pada mereka yang hendak diadzab. (Ali, RA).
Sesiapa beristighfar menjadi gembira dalam setiap duka, merasa lapang dalam himpitan beban hidup, & datang rizqi dari arah yang tak terduga (HR Ahmad & Abu Dawud). Rizqi seseorang bisa tertahan oleh dosa-dosanya (HR Ahmad), pembukanya adalah istighfar, maka langit & bumi curahkan rizqi. (QS 71: 10-12)
Istighfar itu membersihkan hati, setelah dikeruhkan dosa yang bagai noktah hitam. (HR At Tirmidzi). Ketika hati kita bersih, suci pula pikiran dan perilaku kita. Seseorang DIANGKAT DERAJAT-nya di surga, lalu dia bertanya kepada Allah: “Mengapa derajatku terangkat?” Dijawab oleh Allah: “Karena #istighfar anakmu untukmu.” (HR Ahmad)
Istighfar adalah sunnah Nabi SAW yang beliau tekankan. Bahkan beliau terbiasa beristighfar setiap harinya sebanyak 70 dan 100 kali. (HR Al Bukhari). Mari kita ikuti sunnah beliau karena mengikuti sunnah itu mulia.
Yang beristighfar adalah sebaik-baik anak Adam yang semuanya melakukan kesalahan dan semulia-mulia hamba-Nya. (HR At Tirmidzi, Ibn Majah, Al Hakim). Istighfar adalah sifat dari hamba Allah yang sejati yang melekat dengan sifat sabar, benar, berketaatan, & dermawan. (QS 3: 15-17). Istighfar itu menyelamatkan dari sifat zhalim, sebab yang tak mau bertaubat pada hakikatnya telah menzalimi diri dan orang lain. (QS 7: 23, 49: 11). Istighfar itu mempermudah karunia KETURUNAN dan harta luar biasa berupa kebun produktif dan sungai pribadi yang mengalir. (QS 71: 10-12)
Istighfar itu mencegah paceklik kekeringan, mengundang hujan yang menyuburkan bumi, dan menguatkan negara serta bangsa. (QS 11: 52). Istighfar menghadirkan keberuntungan (QS 24: 31). ‘Aisyah berkata: beruntunglah yang catatan amalnya terisi banyak istighfar (HR Al Bukhari).
Istighfar itu menjadikan keburukan dan kejahatan dalam diri diganti Allah dengan tersemayamnya kebajikan (QS 25: 70). Istighfar itu menjaga iman si pendosa “..Selama dia bertaubat dan yakin tiada yang dapat mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang mukmin” (HR Ahmad). Istighfar mempertahankan keberadaan iman. Hasan Al Bashri berkata “Orang yang berdosa kemudian bertaubat, kemudian berdosa lagi, dan bertaubat lagi, begitu seterusnya, masih termasuk ciri-ciri seorang mukmin.”
Sumber: cooltwit.wordpress.com
Sumber : old.lampu-islam.com