Nabi ‘Isa As. serta ibunya Maryam adalah makhluk Allah Swt. yang terpilih, mereka tidak sekali-kali akan mengakui diri mereka sebagai Tuhan disebabkan nikmat yang diberikan kepada mereka, terutamanya Nabi ‘Isa As.
Dakwaan bahawa Nabi ‘Isa itu adalah jelmaan Allah Swt. hanyalah cerita karut dan pembohongan semata-mata. ‘Isa As. sendiri menyatakan di dalam Yohanes, fasal 17, ayat 3, bahwa “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah Yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.”
Setiap muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat al-Qur’an, di mana Nabi Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Ajaran Islam menganggap Nabi Isa hanya sebagai utusan Allah Swt saja.
Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah Swt atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid). Nabi Isa mendapat gelar Ulul Azmi, yakni gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam menyebarkan agama.
Gelar ini adalah gelar tertinggi/ istimewa ditingkat para nabi dan rasul.
1. Membantah Yahudi yang beranggapan bahwa mereka telah membunuh ‘Isa Alaihissalam. Padahal Nabi ‘Isa-lah yang akan membunuh pimpinan mereka yaitu Dajjal.
2. Sesungguhnya Nabi Isa As. mendapatkan di dalam Injil tentang keutamaan ummat Muhammad (QS. al-Fath: 29) Dan beliau berdo’a agar dimasukkan di antara mereka (ummat Nabi Muhammad), lalu Allah mengabulkan do’a beliau ketika beliau turun pada akhir zaman, dan beliau menjadi mujaddid (pembaharu) agama Islam.
3. Bahwa turunnya Nabi Isa As. dari langit untuk dimakamkan di bumi, karena tidak ada makhluk dari tanah yang mati di selainnya.
4. Turunnya Nabi Isa As. membongkar kebohongan Nashrani, menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus upeti.
5. Beliau memiliki keistimewaan yang khusus, karena jarak antara Dia dengan Nabi Muhammad Saw sangat dekat dan tidak ada Nabi lain yang memisahkan antara Nabi Isa As. dan Rasulullah.
6. Nabi ‘Isa As. berhukum dengan syari’at Nabi Muhammad Saw dan menjadi pengikut Nabi Muhammad Saw. Beliau turun tidak membawa syari’at yang baru, karena agama Islam penutup segala agama dan Nabi ‘Isa As. menjadi hakim ummat ini, karena tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad Saw.
7. Zamannya Nabi Isa As. adalah zaman yang penuh ketenangan, keamanan dan keselamatan. Allah mengirimkan hujan yang deras, menjadikan bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Harta berlimpah serta dihilangkan sifat-sifat iri, benci, dan dengki. Anda belum mahir membaca Qur'an? Ingin Segera Bisa? Klik disini Sekarang!
8. Lamanya Nabi Isa As. tinggal di bumi adalah selama 40 tahun. “Beliau tinggal di bumi selama 40 tahun sebagai imam yang adil dan hakim yang bijaksana.” Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hikmah di turunkannya Nabi Isa As ke bumi Menjelang Hari Kiamat. Sumber buku Ilmu Kalam Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com