expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

07/01/2020

MENGAPA KITA HARUS BERAGAMA ISLAM


Oleh Hasanuddin Yusuf Adan
DUNIA memiliki banyak agama, ajaran, dan kepercayaan yang oleh para pakar ilmu perbandingan agama dibagi menjadi dua kelompok agama di dunia.
Kelompok pertama adalah agama-agama samawi yang terdiri dari Yahudi, Nasrani, dan Islam; dan kelompok kedua adalah agama-agama ardhi, yakni Hindu, Budha, Zoroaster, Kong Hu Chu, Shinto, dan semua jenis agama ciptaan manusia.



Agama samawi sebetulnya agama yang satu yang mengtauhidkan Allah yang diturunkan dari moyang para Nabi, yakni Ibrahim as. Nabi Ibrahim mempunyai dua orang anak dari dua orang isteri, yaitu Ismail dan Ishak, Ismail punya anak Yakub dan Yakub punya banyak anak dan cucu yang sebagian besar menjadi Nabi dan Rasul Allah Swt. Yakub mempunyai dua nama yaitu Yakub dan Israil, maka keturunannya disebut Bani Israil, Bani Israil itu terbelah dua yang satu bangsa Yahudi dari keturunan Yakub bernama Yahuda dan yang satu lagi bernama Nasrani dari penghuni wilayah Nashara (Nazaret).

Sebetulnya Yahudi dan Nasrani itu bukanlah nama agama melainkan nama kaum dari keturunan Yakub bin Ishaq bin Ibrahim yang disebut dengan kaum Bani Israil. Pada awalnya kaum Bani Israil menyembah Allah dan mengikuti Nabi-nabi Allah, tetapi ketika Allah menurunkan Islam dengan seorang Rasul bernama Muhammad saw dan kitab suci Alquran dan menafikan semua jenis agama lain, kaum Bani Israil tidak mau memeluk Islam dan tidak mau mengikuti Rasulullah saw, hanya sedikit yang masuk Islam. Ketika itulah mereka menjadi kafir dengan sebutan kafir ahlul kitab dan kafir musyrik. Dari gambaran sejarah tersebut kita patut mempertanyakan, mengapa kita harus memilih hidup dan mati bersama Islam?

Perintah Allah



Jawaban pertamanya adalah karena Allah memerintahkan kita untuk masuk ke dalam agama Islam dengan sempurna dan tidak boleh mengikuti selera syaitan, sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208). Ayat ini jelas sekali mengandung perintah untuk memasuki agama Islam dan menolak kehendak syaitan kepada muslimin dan mukminin, maka ketika ada ummat manusia yang tidak mau masuk kedalam agama Islam menjadi kafirlah semua mereka.


Allah juga memerintahkan kita agar jangan mati melainkan dalam keadaan beragama Islam, selaras dengan firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102). Dalam ayat lain Allah Swt berfirman, “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yaqub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).

Semua ayat-ayat tersebut menjadi pegangan kuat bagi kita untuk memeluk dan terus-menerus berada dalam agama Islam, tanpa alasan apapun karena itu merupakan perintah suci dari kalam Ilahi. Itulah landasan dan pegangan paling kuat semua umat manusia harus berada dalam agama Islam dan di hari nanti imbalannya adalah surga. Sebaliknya bagi mereka yang inkar, maka balasannya nanti adalah neraka, karena mereka melawan perintah Allah, sebagaimana firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Qs. Al-Bayyinah: 6).

Agama yang benar



Jawaban kedua adalah karena Islam agama yang benar, lengkap, sempurna, dan satu-satunya agama yang diakui Allah di muka bumi ini dan di akhirat kelak. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali Imran: 19).


Dalam ayat lain Allah Swt berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3). Allah Swt juga berfirman, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85). Dengan demikian tepatlah kita semuanya karena memilih Islam sebagai agama yang dijamin kebenarannya oleh Allah Swt, dan rugilah mereka yang sampai hari ini belum menganut agama Islam baik dari kalangan Yahudi, Nasrani, Majusi, maupun agama-agama baru lainnya.

Tidak ada yang patut diragukan dari eksistensi agama Islam yang dijamin baik dan sempurna oleh Allah Swt karena Islam merupakan satu satunya agama Allah yang memiliki peraturan kehidupan umat manusia yang sangat kompleks dan komprehensif. Jadi kita berada dan memilih Islam karena Islam agama yang benar, lengkap dan sempurna, serta kalau tidak beragama Islam akan rugi selamanya di hari nanti. Apalagi setelah tidak beragama Islam meyakini lagi bahwa manusia adalah tuhan atau anak tuhan, maka mereka mendapatkan bantahan Allah dengan bantahan yang sangat keras dan pedas.
Firman Allah Swt, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (QS. Al-Maidah: 18).
Allah Swt juga berfirman, “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam.’ Katakanlah: ‘Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?’ Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah: 17).
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam’, padahal Al Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.’ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 72-73).

Jaminan surga



Jawaban ketiganya adalah setiap yang beragama Islam dan mati dalam keadaan muslim, maka surga layak bagi dirinya. Kalau seorang muslim mulus kehidupan dunianya dengan arahan Islam, maka biginya tiada alasan untuk tidak masuk surga kecuali orang-orang Islam yang dalam kehidupan dunianya banyak berbuat dosa dan dia mati dalam keadaan muslim, maka ada giliran neraka bagi dirinya karena hidup dalam keadaan muslim tetapi tidak mengikuti arahan Allah sebagai Pemilik dan Pencipta alam semesta beserta isinya.

Firman Allah Swt, “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang mengagungkan. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” (QS. An-Nisa’: 13-14).
Karena tiga hal tersebutlah maka setiap manusia merasa wajib berada dan bergabung dengan Islam sebagai agama yang santun, muslihat, ramah, dan komprehensif. Karena tiga hal itu pula, maka setiap kita wajib menjaga dan mengawal akidah anak bangsa jangan lari dari Islam (murtad) apa dan bagaimanapun alasan dan kondisinya. Selangkah saja seseorang kita bergeser dari Islam ke agama lain, maka neraka siap membakar kita untuk selamanya tanpa ada alasan untuk bisa bangkit darinya, apalagi alasan untuk masuk surga menjadi punah semuanya.
Oleh karena itu, berhati-hatilah wahai umat manusia, keterangan Allah sudah sangat jelas buat kita, jangan sampai karena mengabaikan keterangan Allah satu hari, maka kita masuk neraka selama-lamanya di alam baqa. Na’uzubillah.
* Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL, MA., Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh dan Dosen Siyasah pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh. Email: diadanna@yahoo.com