expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

18/10/2019

IMAM MAHDI YANG DIJANJIKAN


Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : “Dia (Imam Mahdi) akan memenuhi bumi dengan keadilan dan persamaan, setelah bumi ini sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman dan kecurangan.”
Dalam sebuah hadits yang sangat panjang disebutkan :
“Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi, dia diutus kepada umatku ketika perselisihan dan kegoncangan merajalela di antara manusia. Lalu dia akan akan memenuhi bumi dengan keseimbangan dan keadilan sebagaimana ia pernah dipenuhi oleh kejahatan dan kezhaliman. Penduduk langit dan bumi ridha kepadanya. Kemudian dia membagi-bagikan kekayaan secara merata.” Seorang laki-laki bertanya kepada beliau, “Apa maksudnya secara merata?”

Beliau menjawab, “Yaitu setara di antara manusia.” Beliau melanjutkan, “Kemudian Allah akan memenuhi hati umat Muhammad saw dengan perasaan cukup sehingga mereka tidak saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Keadilannya menyebar luas lalu seorang penyeru menyerukan, ‘Adakah orang yang membutuhkan harta?’ Ternyata tidak ada seorang pun yang berdiri kecuali seorang laki-laki saja. Penyeru tersebut berkata kepada orang itu, ‘Datanglah kepada penjaga harta, yaitu bendahara dan katakan kepadanya: ‘
Al-Mahdi memerintahkan kepadamu agar kamu memberikan harta kepadaku.’ Lantas bendahara itu berkata kepadanya, ‘Ambillah sepenuh kedua telapak tanganmu.’ Setelah orang itu meletakkan harta tersebut di wadahnya, dia menyesal dan berkata, ‘Sungguh, aku ini orang yang paling rakus dari umat Muhammad. Apakah aku akan memenuhi kedua tanganku sampai aku tidak sanggup membawanya padahal mereka merasa cukup darinya?’
Kemudian dia mengembalikan harta tersebut namun si bendahara tidak mau menerimanya. Bendahara berkata, ‘Kami tidak boleh mengambil kembali apa-apa yang pernah kami berikan.’ Keadaan seperti ini terus berlanjut hingga Al-Mahdi tinggal selama tujuh tahun―atau delapan tahun, atau selama sembilan tahun―kemudian tidak akan ada lagi kehidupan yang baik setelah masa itu ―atau beliau bersabda―kemudian tidak ada lagi kehidupan yang baik setelah itu.”
Wallahu’alam bisshowab.